Tahun 2024 menjadi saksi dari kehadiran Black Myth: Wukong, sebuah game aksi berbasis mitologi Tiongkok yang sukses besar di pasar global. Popularitasnya yang meledak tampaknya memunculkan fenomena baru di industri game, yaitu munculnya game-game "peniru" yang berusaha meniru kesuksesannya. Salah satu contohnya adalah Wukong Sun: Black Legend, yang baru saja dirilis di platform Nintendo Switch. Namun, kehadiran game ini justru menjadi bahan perbincangan sekaligus ejekan dari para gamer.
Bagi mereka yang pertama kali mendengar nama Wukong Sun: Black Legend, sulit untuk tidak menghubungkannya dengan Black Myth: Wukong. Tidak hanya namanya yang mirip, tetapi juga gambar promosi game ini memiliki estetika yang nyaris sama sehingga mudah disalahartikan sebagai game asli. Sayangnya, meski berusaha terlihat serupa, Wukong Sun: Black Legend ternyata jauh berbeda dari segi gameplay.
Jika Black Myth: Wukong menawarkan pengalaman Third Person Action yang mendalam dan sinematik, Wukong Sun justru hadir sebagai game platformer side scrolling. Tidak hanya itu, ukuran game ini di Nintendo Switch bahkan hanya membutuhkan ruang penyimpanan sebesar 338 megabyte, jauh dari standar game AAA seperti Black Myth yang memiliki visual berkualitas tinggi dan narasi mendalam.
Hal menarik lainnya adalah deskripsi Wukong Sun: Black Legend di Nintendo eShop, yang terdengar cukup ambisius untuk ukuran game platformer sederhana. Game ini digambarkan sebagai petualangan di "dunia kacau yang dipenuhi monster kuat," dengan "kemampuan super, keterampilan bertarung yang gila," serta "visual menawan dengan penceritaan tak terlupakan." Namun, realita gameplay-nya disebut-sebut jauh dari klaim tersebut, membuat banyak gamer skeptis.
Baca ini juga :» Belum Dijual, Seorang Fans Nintendo Switch 2 Sudah Mulai Camping di Depan Toko
» Nintendo Umumkan Tanggal Rilis Switch 2, Sayangnya China Harus Lebih Bersabar
» Meskipun Nintendo Berikan Aturan Ketat, Tapi Scalper Switch 2 Sudah Mulai Bergerak
» Cartridges Switch 2 Tidak Diisi Game? Nintendo Pastikan Akan Berjalan Seperti Biasa
» Nintendo Switch 2 Gunakan Emulator Untuk Jalankan Game Backward Compability?
» Nintendo Switch 2 Akan Punya Performa Hampir Setara PS4, Naik 10x Lipat Tapi Baterai Jadi Boros?
» Nintendo Switch 2 Akan Dirilis Resmi di Asia Tenggara, Tapi Indonesia Tidak Termasuk?
» Nintendo Switch 2 Sudah Mulai Dikembangkan Sebelum 2019 dengan Nama Pertama "Super Nintendo Switch"
Reaksi terhadap kemiripan Wukong Sun: Black Legend dengan Black Myth: Wukong pun bermunculan di berbagai forum online, salah satunya di ResetEra. Seorang pengguna menulis, "Seriously, this is not even subtle," menyoroti betapa terang-terangan kemiripan antara kedua game tersebut.
Pengguna lain menambahkan, "Not even trying," mengkritik minimnya upaya orisinalitas dari tim pengembang game ini. Ada juga yang menyebut game ini sebagai contoh klasik cash grab, atau usaha cepat untuk meraup keuntungan tanpa memberikan kualitas yang memadai.
Kasus seperti Wukong Sun: Black Legend bukanlah hal baru di dunia game. Dalam industri yang kompetitif, banyak pengembang mencoba memanfaatkan popularitas game besar untuk menarik perhatian. Namun, seringkali pendekatan ini justru menghasilkan produk yang dianggap tidak berkualitas oleh komunitas gamer. Meski ada peluang untuk sukses, game dengan kualitas rendah biasanya hanya bertahan sebentar di pasar.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.