space
BANYAK WEBSITE RUGI BESAR KARENA RANGKUMAN AI MILIK GOOGLE
PC
Senin, 16 Jun 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Era baru pencarian online telah tiba akibat kemunculan AI. Banyak user kini lebih memilih jawaban instan dari AI seperti ChatGPT atau fitur AI Overviews Google daripada mengklik tautan biru yang menuju ke halaman website tertentu. Tren ini berdampak serius bagi situs web tradisional karena berdampak pada terhadap traffic, iklan, dan keberlanjutan model bisnis digital.

Fitur AI Overviews yang ada pada Google dan mode percakapan ala ChatGPT semakin mengurangi klik ke situs web eksternal. AI Overviews merangkum jawaban langsung di halaman hasil pencarian, sehingga pengguna tidak perlu membuka link terkait.

Menurut data PhoneArena, hanya sekitar 23% pengguna melanjutkan klik setelah melihat ringkasan tersebut, dibanding 36% saat tidak ada rangkuman AI. Mirisnya, situs populer seperti Business Insider, HuffPost, The Washington Post hingga MailOnline mencatat penurunan traffic organik antara 50–55% sejak 2022.

Lebih sedikit traffic berarti sedikit pula pendapatan dari iklan. Business Insider bahkan terpaksa memangkas karyawan setelah traffic menukik 55%. Chegg, sebuah platform pendidikan, sempat mempertimbangkan untuk dijual pasca dekati kolaps finansial akibat traffic website berkurang drastis. Para pemimpin media seperti CEO Atlantic dan Washington Post mendesak langkah cepat untuk menciptakan model bisnis baru yang tidak tergantung pada trafik Google.

Peralihan ke “answer engines” bukan sekadar tren. Generatif AI seperti ChatGPT atau Google Gemini kini semakin banyak digunakan sebagai pengganti search engine tradisional.

Baca ini juga :

» Lenovo Perluas Ekosistem Copilot+ PC Indonesia
» Apple Berencana Mengakuisisi Perplexity Untuk Kembangkan AI di Aplikasi Safari
» Garena Free Fire Diduga Gunakan Desain AI Kreator Lokal Tanpa Izin, Picu Perdebatan Hak Cipta
» Universal dan Disney Menggugat Midjourney Karena Plagiarisme Secara Terus Menerus
» Meta dan Google akan Menambah Jumlah Kabel Bawah Laut di Indonesia untuk Internet Cepat
» Perusahaan AI bangkrut karena ketauan memakai 700 orang india, bukan AI
» Masih Banyak Pemuda Indonesia yang Menjadi Penipu AI Di Myanmar
» AI Hidupkan Suara Korban yang Sudah Meninggal: Era Baru di Ruang Sidang?

Penurunan traffic mengancam keberlangsungan internet. Banyak situs seperti Wikipedia, Tripadvisor, atau Yelp yang mengandalkan setengah pendapatan dari search engine. Saat traffic menyusut, kemampuan mereka menyajikan konten bermutu bakal runtuh. Google sendiri khawatir akan fenomena ini. Kalau traffic berkurang, berarti pendapatan iklan mereka pun ikut menurun.

Google berdalih bahwa AI Overviews meningkatkan engagement secara keseluruhan, namun pemilik website tetap kehilangan jumlah klik yang merupakan pendapatan iklan jangka panjang. Sementara itu, beberapa penerbit mengambil jalan hukum, mencari kompensasi atau hak lisensi dari penyedia AI. Penyedia AI seperti Perplexity menawarkan model yang berbagi pendapatan iklan dengan publisher jika konten mereka digunakan dalam jawaban AI.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close