Baru-baru ini, data mengejutkan menghentak publik. Ternyata lebih dari setengah juta penerima bantuan sosial (bansos) di Indonesia ternyata tercatat melakukan transaksi judi online selama tahun 2024. Jumlah ini mencapai 571.410 orang, dengan nilai deposit mencapai sekitar Rp 957 miliar dari sekitar 7,5 juta transaksi. Data tersebut diungkap oleh PPATK bersama Kemensos.
PPATK melakukan upaya analisis canggih dengan mencocokkan 28,4 juta NIK penerima bansos dengan 9,7 juta NIK akun judi online. Hasilnya cukup diluar dugaan, 571.410 yang terdaftar ternyata terlibat dalam aktivitas judi daring. Frekuensinya pun tinggi, rata-rata setiap akun melakukan sekitar 13 transaksi judi dalam setahun, dengan total nominal transaksi hampir Rp 1 triliun!
Hal ini pun memicu kekhawatiran publik. Program bansos sejatinya ditujukan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu, bukan menjadi sumber dana untuk kecanduan judi. Fakta bahwa ratusan ribu penerima bansos justru menghabiskan uang tersebut untuk judi menimbulkan kekhawatiran serius terhadap efektivitas dan integritas program sosial ini.
Keberhasilan pencairan bansos harus didukung sistem kontrol yang ketat. Penemuan ini memperkuat desakan agar Kemensos dan lembaga terkait meninjau mekanisme verifikasi penerima, serta melakukan audit untuk mencegah penyalahgunaan serupa.
Dengan hampir Rp 1 triliun digunakan untuk aktivitas perjudian, negara harus bertanya. Apakah masih layak memberikan bantuan kepada individu yang diduga menyalahgunakannya?
Baca ini juga :
» DPR: Telkomsel Kejam! Telkomsel Suka Mengambil Sisa Kuota Pelanggannya
» Setelah Pajak UMKM, BBM dan Tarif Ojol Juga Akan Ikut Naik!
» Kejagung Tekan MoU Dengan Telkomsel, Indosat, XL, dan Telkom Agar Bisa Sadap Nomor Kita
» GameChanger Studio Kini Jadi Publisher! Siap Dukung Developer Lokal Lewat “The Spirit Weaver” dan Kolabora
» Shafira Devi Herfesa, Remaja Sleman yang Siap Tembus Panggung Dunia di Piala Dunia Catur 2025
» Meta dan Google akan Menambah Jumlah Kabel Bawah Laut di Indonesia untuk Internet Cepat
» Panji Tengkorak Telah Rilis Trailer, Tayang Tanggal 28 Agustus 2025
» Menjadi Negara Rentan Hack, 4 Kampus Asal Indonesia Mendapatkan Pelatihan Siber
Ribuan penerima bansos yang malah menggunakan bantuan untuk judi online adalah alarm keras. Ini bukan sekadar persoalan individu, tapi mencerminkan lemahnya pengawasan dan literasi. Dengan risiko kriminalisasi dan pemborosan anggaran, pemerintah tidak bisa tinggal diam.
Kita perlu menyusun ulang program sosial agar tetap tepat sasaran dan tepat guna. Pendidikan literasi keuangan, mekanisme monitoring digital, dan penegakan hukum harus menjadi fondasi baru untuk membangun sistem bansos yang bersih, efisien, dan berdaya. Jangan biarkan bantuan negara dibelanjakan untuk hal yang bertentangan dengan tujuan utamanya.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.