space
DPR: TELKOMSEL KEJAM! TELKOMSEL SUKA MENGAMBIL SISA KUOTA PELANGGANNYA
iOS
14 jam yang lalu

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Polemik soal kuota internet yang tiba-tiba hangus kembali bergulir, kali ini menyorot perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air, Telkomsel. Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, mengungkapkan kecaman keras terhadap kebijakan operasional ini. Dalam rapat dengar pendapat bersama Direktur Utama Telkom, ia menegaskan bahwa praktik tersebut "kejam" karena meniadakan hak pengguna tanpa pemberitahuan memadai

Menurut Sadarestuwati, sisa kuota pelanggan yang belum habis seharusnya menjadi hak mereka—bukan dibatasi oleh jangka waktu secara otomatis. Pernyataan ini nyaris sama kerasnya dengan kritik yang biasa dilemparkan kepada promo ojek online yang sering dianggap “kejam”. Ia pun meminta Telkom memberikan kejelasan terkait nasib kuota yang tersisa: apakah benar-benar hangus dan masuk sebagai keuntungan perusahaan, atau justru disalahgunakan sebagai celah profit.

Sadarestuwati juga menyoroti realitas di daerah pelosok, di mana konektivitas masih menjadi barang mahal. Ia berkisah, bahwa ketika perlu menelepon, ia terpaksa lari ke luar rumah hanya untuk mendapat sinyal wifi. Hal ini mewakili kondisi jutaan masyarakat yang bergantung pada kuota dengan tetap menghadapi berbagai kendala akses.

Sebelumnya, ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) sempat membela kebijakan hangusnya kuota. Mereka menjelaskan bahwa aturan ini sudah sesuai dengan regulasi dari Kominfo dan BI terkait masa aktif paket prabayar. Selain itu, menurut mereka, kebijakan 'expire' ini umum di seluruh dunia dan diinformasikan secara publik, saat pembelian paket maupun melalui situs resmi operator.

Namun, penegasan anggota dewan seperti Sadarestuwati menilai bahwa penyampaian informasi tersebut belum cukup transparan dan sering terabaikan oleh masyarakat.

Baca ini juga :

» Lebih Dari Setengah Juta Penerima Bansos Ternyata Aktif Dalam Permainan Judi Online!
» Setelah Pajak UMKM, BBM dan Tarif Ojol Juga Akan Ikut Naik!
» Kejagung Tekan MoU Dengan Telkomsel, Indosat, XL, dan Telkom Agar Bisa Sadap Nomor Kita
» GameChanger Studio Kini Jadi Publisher! Siap Dukung Developer Lokal Lewat “The Spirit Weaver” dan Kolabora
» Shafira Devi Herfesa, Remaja Sleman yang Siap Tembus Panggung Dunia di Piala Dunia Catur 2025
» Meta dan Google akan Menambah Jumlah Kabel Bawah Laut di Indonesia untuk Internet Cepat
» Panji Tengkorak Telah Rilis Trailer, Tayang Tanggal 28 Agustus 2025
» Menjadi Negara Rentan Hack, 4 Kampus Asal Indonesia Mendapatkan Pelatihan Siber

Jika tidak ditindaklanjuti, keluhan seperti ini bisa melemahkan citra Telkomsel sebagai operator unggulan. Pelanggan bisa jadi berpindah ke kompetitor yang menawarkan masa aktif lebih panjang dan lebih transparan. Selain itu, ada resiko turunnya kepercayaan publik terhadap regulasi digital bila pemerintah terkesan tutup mata.

Namun, jika Telkomsel dan regulator merespons dengan bijak untuk menyediakan pilihan masa aktif, memperjelas informasi kuota hangus, serta menawarkan kompensasi atau rollover, maka hal ini bisa menjadi nilai jual baru operator yang peduli konsumen.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close