



Kisah di balik kemenangan politik yang mengejutkan seringkali lebih menarik daripada yang terlihat. Di New York City yang sarat dinamika, spekulasi mencuat pasca kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan walikota dari Partai Demokrat. Jauh sebelum anggota dewan New York ini berhasil mengalahkan mantan Gubernur sekaligus dinasti politik Andrew Cuomo—dan juga mengungguli oposisi yang didukung kelompok kepentingan bermodal miliarder serta pers yang antagonis—hati Mamdani rupanya sudah tertuju pada satu hal: SimCity 3000.
Mamdani, seorang imigran Muslim berusia 33 tahun yang menganut paham Demokrat Sosialis, memang meraih sorotan dengan menyajikan platform yang berani dan progresif. Ia menawarkan alternatif yang menyegarkan bagi para pemilih yang sudah jenuh dengan seruan-seruan lesu dari political establishment yang terus menerus mencari titik tengah yang imajiner. Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah kunci kemenangannya yang tak terduga.
Zohran Mamdani was asked in 2002 by New York Magazine, along with other NYC kids, about what they wanted for the Winter holidays, to which Zohran, age 11, answered with a request for books + FIFA 2003 & SimCity 3000 for PC pic.twitter.com/ww5OMVVSYz
— Sami Gold (@souljagoyteller) June 25, 2025
Namun, sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) yang menjadi viral baru-baru ini mengungkap "cerita sebenarnya." Teori yang beredar saat ini sungguh unik: Mamdani menang karena ia adalah penggemar berat SimCity 3000 di masa pra-remaja.
Unggahan pengguna @souljagoyteller memuat gambar dari sebuah fitur majalah New York Magazine tahun 2002. Dalam fitur tersebut, anak-anak di New York diminta berbagi daftar hadiah yang mereka harapkan saat liburan. Di antara anak-anak yang diwawancarai, ada seorang Zohran Mamdani yang saat itu berusia 11 tahun.
Daftar keinginannya mencakup:
» Komdigi Intensif Perangi Judi Online: Tim Khusus 113 Orang & Bantuan AI Siaga 24 Jam
» CapCut Diblokir di AS, Instagram Siapkan Pesaing Baru Bernama Edits
» TikTok Sudah Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat, X Masih di Blokir di China, Elon Musk Iri!
» Elon Musk Siap Hidupkan Kembali Vine, Pionir Aplikasi Video Pendek
» Interview Eksklusif Executive Producer & Senior Game Designer Civilization VII - Alasan Hadirnya Majapahit di
» ASUS Luncurkan Motherboard ROG, ROG Strix, TUF Gaming, dan Prime Berbasis AMD X870E, B850 dan B840
» Pria Ini Membangun Replika Rumah Shinchan Ukuran Asli dengan Biaya 6,6 Miliar
» Gara-gara Aplikasi FaceApp, Google dan Apple Kena Denda 50 Miliar!
Meskipun Mamdani kecil berkelakar bahwa Soccer makes me feel empty and I barely know how to read (Sepak bola membuat saya merasa hampa dan saya nyaris tidak tahu cara membaca), fakta bahwa ia pernah menghabiskan masa mudanya untuk bermimpi melakukan tata ruang kota virtual dan perencanaan transportasi memberikan konteks yang sangat masuk akal.
Bukankah minat tersebut sangat relevan untuk seseorang yang kini berpotensi menjadi walikota salah satu megacity terbesar di dunia?
Jada Yuan, seorang penulis budaya di Washington Post, membenarkan kisah ini. Ia mengaku sebagai "asisten editorial berusia 20-an yang gugup" yang mengatur wawancara Mamdani untuk majalah tersebut pada tahun 2002. Menurut Yuan, seorang teman keluarga yang anaknya adalah teman sekelas Mamdani merekomendasikannya "karena ia adalah anak yang paling dewasa sebelum waktunya dan bersosialisasi di kelas."
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.