Insiden aneh yang berhubungan dengan dunia video game kembali terjadi di Alaska, tepatnya wilayah Anchorage. Insiden ini melibatkan pemuda berusia 22 tahun bernama Jeremy Tazruk yang terlibat dalam perkelahian sengit dengan tema satu kamarnya. Perkelahian ini sebenarnya terjadi karena kekerasan dari korban berinisial T.P, yang akhirnya membuat Tazruk emosi dan menggunakan replika pedang Master Sword dari The Legend of Zelda untuk melukai temannya.
Tidak hanya menggunakan replika pedang, tapi dia juga menggunakan pisau dapur dalam perkelahian tersebut. Setelah pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian di asrama University of Alaska Anchorage, mereka menemukan TV yang hancur, serbet yang penuh darah, pisau dan juga replika pedang bengkok. T.P. yang menjadi korban juga ditemukan dalam keadaan penuh luka serius, termasuk bekas tusukan benda tajam.
Baca ini juga :» Rayakan Ulang Tahunnya, Pokemon Scarlet dan Violet Berkolaborasi Dengan Yoasobi
» Kuliah Dapat Nintendo Switch dan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom!
» Nintendo X Sony! The Legend of Zelda Telah Resmi Diumumkan Oleh Nintendo
» DragonForce Persembahkan Lagu Barunya Untuk The Legend of Zelda
» Bukan Charles Martinet, Pengisi Suara Mario & Luigi Untuk Super Mario Bros. Wonder Telah Diumumkan
» Bandai Namco Entertainment Asia Mengumumkan Lineup Thailand Game Show 2023
» GOAT! The Legend of Zelda: Breath of the Wild Menjadi Game Terbaik Sepanjang Masa Versi Majalah Edge
» Bertahan lebih dari 10 tahun, Nintendo resmi berhentikan layanan online Nintendo 3DS dan Wii U pada April 2024
Walaupun kekerasan yang dilakukan T.P. adalah pemicu dari insiden ini, tapi pihak kepolisian tetap memberikan Tazruk hukuman karena aksi kekerasan yang dilakukannya. Replika pedang yang digunakan Tazruk memang tumpul, tapi ujungnya cukup tajam dan mengakibatkan luka tusukan serius. Apalagi dia juga diketahui menggunakan pisau, yang membuat tuntutannya semakin berat.
Berdasarkan informasi tambahan dari tunangan Tazruk, perkelahian ini juga melibatkan dua teman satu kamar lainnya. Karena mereka tidak terlibat dalam perkelahian serius apalagi melukai T.P, pihak kepolisian hanya menjadikan mereka saksi. Walaupun tidak separah aksi Swatting Prank dan anak yang menembak ibunya karena pengaruh video game, tapi dilihat dari sudut pandang manapun, hal ini tetap saja sangat memalukan.
(KotakGame)