Baru-baru ini terjadi perubahan roster BOOM.ID Muhammad 'InYourDream' Rizky digantikan dengan Saieful 'Heero' Ilham. BOOM.ID sekarang sedang berjuang di kualifikasi regional Dota 2 Asia Championship, meskipun dengan datangnya pemain baru BOOM.ID bisa cepat bekerja sama dan kembali kompak sebagai 1 tim.
Baca ini juga :» Akhirnya Rockstar Perbaharui Sistem Anti-cheat GTA V Pakai BattleEye!
» Ingin Mengulang Dejavu Season 13, EVOS Glory Kembali Rombak Roster di Tengah Musim!
» Taunting Pakai Logo Tim Favorit, MPL Bakal Hadirkan Recall Ekslusif Tim MPL ID!
» Performa Belum Stabil, FNATIC Onic Tambah EXP Laner dan Analyst Baru, Rezz serta Zetsuna!
» Gokil Abis! Mikoto Jadi Pemain Dota 2 Indonesia Pertama yang Meraih 14 Ribu MMR!
» Gagal di MSC & MWI, Indonesia Masih Dominasi EWC 2024!
» Bawa RRQ Hoshi Berada di Puncak, Idok Sebut Kuncinya adalah Improvement Tiap Minggu!
» Keren! Mahasiswi UGM Angkat MPL ID Sebagai Skripsi Studi Kasus Untuk Teliti Kesiapan Yogyakarta dalam Event Es
Kekompakan tim BOOM.ID ditunjukkan saat melawan salah satu tim besar yaitu Fnatic tak disangka perkembangan BOOM.ID sudah sejauh ini. Pertandinganpun juga berlangsung dengan sangat sengit dengan scrore 2:1 dan dimenangkan oleh BOOM.ID
Meskipun kalah di ronde awal dikarenakan kekuatan Lone Druid dan Outworld Devourer sudah tak bisa dibendung lagi. BOOM.ID say "GG" dimenit 36. Kekalahan di ronde pertamapun membuat BOOM.ID semakin serius dan rasa ingin bangkit terus meningkat.
Di game ke-2 Fnatic melakukan kesalahan yang sangat fatal saat memaksakan akan mengambil Roshan Tri 'Jhocam' Kuncoro mendapatkan "ULTRA KILL" dengan set yang bagus dari Alfi 'Khezcute' Nelphyana menggunci musuh dengan Kinetic Field dan Static Storm yang membuat musuh tak berkutik. Tak lama setelah itu Fnatic mengakui kekalahannya dan menyatakan "GG" di menit 46.
Siapa sangka di game ke-3 BOOM.ID juga melakukan melakukan set yang bagus dan seketika Fnatic say "GG", dengan combo yang di set oleh Vacum Dark Seer (SaintDeLucaz) dan follow up oleh Sand King (Jhocam) dengan seketika menghapuskan keberadaan Fnatic dengan seketika.
Menyaksikan tim kebanggaan negeri memang tidak ada bosannya. Mendukung aksi mereka, sudah menjadi suatu keharusan. Apapun tim yang bertanding, tentunya hal dukung-mendukung seperti ini tidak bisa dilewatkan. Apalagi tim yang kita dukung berhasil menang dan mengalahkan salah satu tim top dunia.
(KotakGame)