Layanan streaming untuk memainkan game saat ini memang sedang populer di kalangan perusahaan raksasa teknologi. Salah satu perusahaan yang saat ini sudah serius menjalankannya adalah NVIDIA dengan GeForce Now besutannya. Tidak hanya itu, sepertinya Google juga akan ikut ambil bagian dalam bisnis yang kemungkinan sangat menguntungkan dalam beberapa waktu tahun kedepan dengan Stadia miliknya.

Google Stadia memang belakangan ini sangat menghebohkan dengan menawarkan konsep "future gaming" dimana para pemain hanya perlu sebuah perangkat seperti smartphone ataupun PC yang biasa aja aka non gaming dengan koneksi internet di dalamnya lalu tetap bisa memainkan berbagai game berat melalui layanan streaming Google Stadia.

Tapi, Google sendiri menghimbau setidaknya untuk saat ini para gamer membutuhkan koneksi internet dengan kecepatan minimal 10Mbps untuk bermain di resolusi 720p 60 FPS serta dengan kecepatan internet yang direkomendasikan adalah 35Mbps untuk bermain di 4K 60 FPS. Apakah internet kamu bakal sanggup? Bisa dicoba pada halaman ini.

Baca ini juga :

» Beneran Worth-It! 7 Keseruan Eiyuden Chronicle yang Bikin Fans Suikoden Berlinang Air Mata
» Sah! Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia
» Seal: WHAT the FUN - Lebih dari Sekedar Game Party Royale Biasa!
» Terus Ekspansi! CEO Bigetron Esports Spill Mereka Akan Kembali Tambah Dua Divisi Baru!
» Bentar Lagi Rilis di PC! Ini dia Spesifikasi PC Buat Mainin Ghost of Tsushima: Director's Cut!
» Founder T-Series Mendorong Persatuan India agar Tidak Tersalip dengan MrBeast dalam Subscriber YouTube
» My Lovely Daughter dan My Lovely Wife Sekarang Bisa Dimainkan di GameQoo
» iShowSpeed Rayakan 24 juta Subscriber YouTube dengan Loncat ke Setup Streamingnya!

Tentu saja ada kemungkinan kalau Stadia bisa menjadi hit besar di pasaran, namun sebagian besar gamer sepertinya belum menaruh minat pada layanan Cloud Gaming seperti ini. Mengenai platformnya sendiri, Google sudah berencana untuk meluncurkan Stadia tahun ini di Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan berbagai negara Eropa sebelum disusul ke wilayah lainnya.

Sumber: Digital Trends