Terlepas Amerika Serikat memiliki banyak sekali perusahaan-perusahaan publikasi komik, namun seperti kita ketahui, adalah Marvel dan DC, yang paling populer nan mendominasi.
Melihat fakta tersebut, oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila Hollywood, semenjak pertengahan 60-an dan awal 70-an, lebih merasa tertarik untuk meng-adaptasikan kisah serta karakter superhero dari dua nama raksasa di atas.
Dan dapat dikatakan semenjak perilisan perdana hingga perilisan-nya hingga detik ini, baik Marvel maupun DC, bisa dibilang, memiliki rilisan-rilisan adaptasi yang keren dan tentunya memuaskan seluruh fans-nya.
Baca ini juga :» The Flash
» Spider-Man: Across the Spider-verse
» Guardians of the Galaxy Volume 3
» Shazam! Fury of the Gods
» Ant-man and the Wasp Quantumania
» Black Panther: Wakanda Forever
» Auto Capai Rank Infinite! Tips & Trick Jadi Jago di Marvel Snap!
» Black Adam, Sang Anti Hero dari Dunia DC
Akan tetapi terlepas demikian, fakta di lapangan berkata lain. Spesifik-nya, seluruh audiens (kita membicarakan awam di sini, bukan fanboy), lebih menyukai rilisan-rilisan adaptasi Marvel ketimbang senior-nya tersebut (baca: DC aktif dari tahun 1934, Marvel dari tahun 1939).
Nah, melihat fakta ini, oleh karenanya, Kru KotGa ingin mengajak Kotakers untuk meng-analisa lebih jauh lagi, mengapa seluruh audiens (terutama di Indonesia), lebih menyukai produk adaptasi Marvel ketimbang DC.
Sebelum Kru KotGa mulai, perlu kalian ingat bahwa ke-5 analisa / alasan yang akan kita bahas ini, merupakan pure, berdasarkan pengamatan Kru KotGa pribadi selama ini dan, pembahasan ini membahas seluruh adaptasi Marvel dan DC (bukan sebatas MCU dan DCEU) saja.