Persona merupakan serial spin-off dari Shin Megami Tensei yang berkisah seputar kehidupan sekolah anak muda yang tercampur dengan unsur-unsur mistis seperti ritual-ritual pemanggilan dan konsep 'topeng' kepribadian dan bagaimana seseorang menempatkan diri dengan topeng tersebut.

Dimulai dengan Megami Ibunroku: Persona yang dirilis pada konsol PlayStation tahun 1996, series tersebut menceritakan tentang kehidupan karakter utama yang terperangkap dalam dunia ilusi sejak menjenguk temannya, Maki Sonomura dalam Rumah Sakit. Pada saat itu, serial tersebut cukup sukses ditandai dengan dibuatnya sekuel, yaitu Persona 2 yang memiliki dua judul yaitu Innocent Sin (Tsumi) dan Eternal Punishment (Batsu) pada tahun 1999 dan 2000.

Tapi, kepopuleran serial Persona yang sesungguhnya seakan baru dimulai sejak serial ketiganya, Persona 3 yang rilis pada tahun 2006, 10 tahun sejak pertama kali serial tersebut dimulai. Seakan menjadi pelopor serial Persona, Persona 3 dianggap sebagai pintu masuk bagi para penggemar Persona baru, bahkan pintu yang memperkenalkan serial Shin Megami Tensei. Sedangkan Megami Ibunroku Persona tidak dianggap bagian serial tersebut hingga munculnya meme 'Persona starts from Persona 3'.

Sebenarnya apa sih faktor yang membuat Persona dan Persona 2 kurang diminati oleh fans? Berikut adalah bahasan Kru KotGa.

» Tactical RPG Paket Komplit dengan Grafis Super Indah - Review Unicorn Overlord
» Persona 3 Reload Review
» Persona 5 Tactica Review
» Akhir Tahun Banyak Cuan! 7 Game Dengan Diskon Terbesar SEGA Steam Sale 2022!
» Persona 5 Royal PC Ver
» Soul Hackers 2
» Shin Megami Tensei: Liberation Dx2
» 7 Karakter Cyborg Cewek Paling Menawan di Video Game

Penampilan Visual

Visual dari Persona dan Persona 2 memiliki perbedaan yang sangat drastis ketika dibandingkan dengan Persona 3. Hal ini dikarenakan Persona masih menggunakan formula yang dibawa dari Shin Megami Tensei If... yang memiliki setting yang sama dengan Megami Ibunroku: Persona. Karenanya, pemain akan merasakan gap yang terasa sangat jauh ketika dibandingkan dengan Persona 3. Style penggambaran yang digunakan oleh Kazuma Kaneko juga kurang bisa diterima oleh beberapa pemain, karenanya semenjak Persona 3, Atlus menggunakan gambar dari Shigenori Soejima yang lebih pop dan dapat diterima orang banyak.

Untungnya, versi remake PSP merubah beberapa tampilan menjadi lebih nyaman dilihat, walaupun gameplay-nya tidak berubah.

Gameplay

Gameplay dari Persona dan Persona 2 sangat bergantung kepada seberapa sabarkah sang pemain untuk grinding di tempat yang sama. Sudah grinding karakter? Eits, Persona juga harus dinaikkan levelnya untuk mendapat skill-skill tertentu.

Megami Ibunroku: Persona masih menggunakan FPS Dungeon Crawling pada dungeonnya, karena itu berkeliling dungeon akan sangat terasa melelahkan. Dalam Persona 2, dungeon sudah dapat dieksplor dengan bebas namun Persona harus ditukarkan dengan kartu tarot, karena itu grinding akan terasa sangat membosankan.

Selain itu, semua karakter di serial sebelum Persona 3 bisa mengganti Persona mereka sesuka hati untuk mendapatkan fusion skill dan efek-efek tertentu yang bisa didapatkan, karena itu semakin banyak Persona yang harus dinaikkan levelnya untuk dapat mengalahkan boss tertentu.

Boss-nya juga SANGAT sulit, dan beberapa diantaranya sangat tricky untuk dikalahkan. Seperti misal, JOKER di Persona 2 dapat menggunakan skill Old Maid, dimana skill tersebut ditanamkan di salah satu party member untuk menyerang dengan damage yang sangat besar dan kamu tidak akan tahu siapa karakter yang diberikan Old Maid. Dan itu baru boss level awal.

Terlepas dari dua faktor tersebut, Persona dan Persona 2 memiliki storyline yang sangat solid, bahkan melebihi Persona 3 dan 5. Karenanya, jika kamu ingin merasakan pengalaman bermain game Persona dengan konflik yang dewasa dan konsep yang matang, Kru KotGa sarankan untuk mencoba memainkan game serial Persona dari serial pertama dan keduanya.

Menurut Kru KotGa, Persona 2 menjadi game dari serial Persona yang patut dimainkan karena memiliki storyline yang solid, konsep yang kuat dan interaksi antar karakter yang terlihat sangat natural, tentunya dengan twist yang 'Persona banget'. Bagaimana dengan Kotakers sendiri, serial Persona mana sih yang menjadi favorit?