space
PENGALAMAN MENCOBA JUMP FORCE DI C3 AFA 2018!
-
Senin, 03 Sep 2018

Sejak diumumkan pada ajang E3 2018 lalu, Jump Force menjadi salah satu game terbesar milik Bandai Namco yang menghadirkan banyak karakter ikonik dari serial-serial anime dan manga Shonen Jump. Menampilkan Goku, Luffy, Naruto bahkan Light Yagami, Game yang merupakan proyek perayaan 50 tahun Shonen Jump ini juga menjadi game cross-over perdana dari Bandai Namco yang diboyong ke pasar internasional, tak seperti game-game sebelumnya yang rilis secara eksklusif di Jepang.

Pada C3 Anime Festival Asia 2018 Jakarta yang diselenggarakan minggu lalu, secara mengejutkan Bandai Namco mengumumkan bahwa mereka membawa Jump Force dan beberapa judul lain seperti Naruto to Boruto: Shinobi Strikers, My Hero Academia: One's Justice dan Soul Calibur VI untuk bisa dicoba oleh para pengunjung. Dalam kesempatan ini, kru KotGa akan sedikit bercerita mengenai hands-on perdana kru KotGa setelah memainkan Jump Force selama kurang lebih 3 match.

Jump Force menghadirkan system pertarungan 3V3 dimana kamu dapat mengganti karakter yang kamu gunakan sebebas mungkin dalam sebuah pertarungan. Apabila salah satu karakter yang kamu gunakan KO, maka match berakhir. Pada build yang dihadirkan di C3 AFA ini, gameplay yang dihadirkan terasa berbeda dengan pace yang sedikit lebih cepat dan gerakan karakter yang tidak terlalu kaku jika dibandingkan dengan video-video gameplay yang diperlihatkan pada E3 2018 dan beberapa event seperti ACGHK 2018.

Dalam build C3 AFA yang dibawa oleh Bandai Namco, terdapat setidaknya 11 karakter yang bisa dimainkan, yaitu Goku, Luffy, Naruto, Zoro, Sasuke, Frieza, Ichigo, Rukia, Gon, Hisoka dan Blackbeard. Di kesempatan kali ini, kru KotGa mencoba 3 match berbeda dengan komposisi tim yang berbeda pula. Untuk percobaan pertama, kru KotGa menggunakan kombinasi Ichigo, Naruto dan Gon, Sasuke, Zoro dan Luffy, dan tim terakhir adalah Rukia, Ichigo dan Naruto.

Kontrol dan mapping tombol yang digunakan dalam Jump Force terbilang mudah diingat dan bisa dibilang mirip dengan beberapa game fighting anime pada keseluruhan khususnya Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm series dan Dragon Ball Xenoverse, jadi beradaptasi dengan control dalam Jump Force takkan sesulit yang dibayangkan. Tombol Kotak digunakan untuk kombo dasar, Segitiga untuk serangan kuat, dan Bulat digunakan untuk serangan bantingan.

Combo dasar dan air combo juga kurang lebih mirip dengan gameplay game fighting anime secara keseluruhan, jadi beradaptasi dalam game ini bisa dibilang cukup mudah bahkan untuk pemula yang baru menyentuh game fighting untuk pertama kali. Untuk mengeluarkan jurus-jurus setiap karakter, kamu harus menekan kombinasi tombol R2 + Kotak/Segitiga/Bulat/X untuk mengeluarkan jurus. Setidaknya kamu membutuhkan satu bar untuk satu jurus. Terdapat pula mode Awakening yang bisa digunakan untuk memperkuat karaktermu, seperti misal Naruto yang berubah menjadi mode Kyubi Chakra dan Luffy yang menggunakan Gear 4 Bounce Man.

Secara visual, Jump Force juga tak main-main menghadirkan jurus-jurus keren dalam setiap anime dengan visual yang luar biasa. Jurus terkuat milik Ichigo, Shin Tensa Zangetsu diperlihatkan dengan keren untuk pertama kalinya dan Rasengan yang digunakan Naruto juga dihadirkan dengan efek yang keren. Tapi menurut kru KotGa pribadi, efek partikel yang digunakan pada Jump Force bisa dibilang cukup 'lebay' dan kadang membuat mata sedikit sakit karena harus mengikuti banyaknya efek partikel cahaya yang dikeluarkan oleh jurus tertentu. Terlebih karena kontras antara jurus dan stage gelap yang berlawanan.

Terdapat 4 stage yang ditawarkan dalam build kali ini yaitu New York, Matterhorn, Hong Kong dan Namek. Sayangnya belum ada stage baru yang diperlihatkan oleh Bandai Namco. Satu hal yang cukup mengganggu dari arenanya adalah batas arena yang masih terlihat mengganggu terutama di medan terbuka. Walau hal ini tidak terlalu terasa di map kota seperti New York dan Hong Kong, di stage Namek dan Matterhorn kamu akan merasakan keanehan ketika bermain di dua stage tersebut karena kamera akan otomatis zoom ketika kamu mendekati batas stage.

Walaupun terlihat lebih oke dari beberapa video gameplay lainnya, sayang build yang dihadirkan di C3 AFA kali ini masih memiliki banyak bug yang mengganggu. Beberapa diantaranya seperti efek cahaya yang terlalu over hingga muncul di sekitar karakter pada intro, grafis yang terkadang masih stuttering, bahkan yang terparah adalah karakter yang tiba-tiba jatuh ke bawah stage di tengah combo. Untungnya, kru KotGa mendapatkan bantuan dari staff yang bertugas sehingga pertarungan bisa diulang ke awal dan kru KotGa sebisa mungkin menghindari stage New York untuk sementara waktu.

Baca ini juga :
» Interview Michael Murray, Producer Tekken 8 - Potensi Munculnya Karakter Pencak Silat
» NARUTO X BORUTO Ultimate Ninja STORM CONNECTIONS
» Kembali Jadi Pilot Mecha di Game Legendaris PS1!
» One Piece Film Red
» Scarlet Nexus
» 7 Fakta Mengguncang Dunia Bleach: Eternal Soul Yang Bikin Kamu Bankai!
» Little Nightmares II: Semakin Gelap dengan Petualangan yang Lebih Intens
» Captain Tsubasa: Rise of New Champions

Terlepas dari segala kekurangannya, kru KotGa menikmati demo Jump Force yang dihadirkan pada C3 AFA 2018 lalu dan berharap Bandai Namco akan menghadirkan perubahan dan pembenahan terhadap gameplay dan bug sehingga pada rilis nanti game ini akan hadir dengan performa terbaiknya. Jump Force akan dirilis untuk PS4, Xbox One dan PC via Steam pada 2019 mendatang, dan tentunya masih banyak karakter-karakter dari banyak serial Jump yang belum diumumkan hingga sekarang.

(KotakGame)
BACA JUGA BERITA INI
close