Jujur saja Kru KotGa sangat menanti-nantikan perilisan Artifact dan saat memasuki hari H, tidak pikir panjang Kru KotGa langsung membeli dan menjajal game ini. First impression dari game ini sangatlah memuaskan, tampilan grafis dan tawaran gaya permainan yang baru membuat Kru KotGa sangat terkesan dengan karya Valve ini. Tapi sangat disayangkan ternyata kesan ini hanya sesuatu yang biasa terjadi saat suatu individu menemukan hal-hal yang baru.
Semakin lama bermain game ini Kru KotGa semakin kecewa, kenapa? Karena kita memang dituntut untuk membeli kartu dan memiliki kartu-kartu kuat. Lalu apa bedanya dengan game kartu lain yang juga menuntut kita mengoleksi kartu kuat? Jelas berbeda, Artifact memiliki gameplay yang unik, di turn awal akan ada 3 hero yang tersebar di setiap lane dan turn awal ini memberikan impact yang besar saat mulai memasuki turn-turn selanjutnya.
Kalian bisa mendapatkan kartu dengan 2 cara, yaitu: dengan membeli menggunakan real money atau memenangkannya dari event ticket.
Untuk masalah grafis Artifact mempunyai grafis yang sangat bagus dan mendetail. Efek dari skill-skill yang dikeluarkan dan percikan saat bertarung, membuat para pemain bisa berimajinasi akan seperti apa peperangan itu terjadi. Karena masih dalam tahap pengembangan, mungkin kedepannya akan ada lebih banyak efek-efek baru yang datang di Artifact atau bisa jadi video animasi yang menggambarkan battle antar kartu?
Kesimpulan
Jadi menurut Kru KotGa Arifact sebenarnya punya potensi untuk mengalahkan game kartu yang sedang top saat ini, tapi karena permainan yang menuntut pemain harus memiliki kartu bagus, Artifact jadi termakan oleh sistem mereka sendiri. Penurunan jumlah pemain setiap minggunya menunjukkan hal tersebut.