Netflix menghadapi tuduhan penggunaan gambar yang dimanipulasi oleh AI dalam film dokumenter kriminal berjudul "What Jennifer Did," seperti yang dilaporkan oleh Futurism. Beberapa foto dalam film tersebut menunjukkan tanda-tanda manipulasi AI yang mencolok, seperti tangan yang terdistorsi dan artefak visual yang tidak biasa. Jika benar, tuduhan ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas penggunaan gambar dalam film dokumenter, terutama karena orang yang digambarkan dalam film tersebut sedang menjalani hukuman penjara sambil menunggu persidangan ulang.
Salah satu gambar yang mengkhawatirkan menunjukkan tangan kiri subjek film dokumenter, Jennifer Pan, tampak rusak parah, sementara gambar lain menunjukkan celah yang aneh di pipinya. Meskipun Netflix belum memberikan tanggapan resmi mengenai laporan ini, gambar-gambar tersebut menunjukkan tanda-tanda manipulasi yang jelas tanpa label yang menyatakan bahwa gambar tersebut telah diolah oleh AI.
Kemungkinan besar AI telah menghasilkan gambar berdasarkan foto asli Jennifer Pan, sebagaimana disarankan oleh PetaPixel. Namun, hasil manipulasi tersebut bisa memunculkan prasangka dan menimbulkan bias, yang dapat mengaburkan penyajian fakta dalam kasus tersebut.
Baca ini juga :
» Jepang Genjot Produksi Chip Lokal, Siapkan Rp 1.027 Triliun!
» Fans Kecewa Berat, Film Splinter Cell Terpaksa Harus Dibatalkan Karena Kendala Budget
» CEO Nvidia Kasih Wejangan Seberapa Membantunya AI ke Anak Mudah Indonesia
» Produksi Apple Vision Pro Generasi Pertama Akan Segera Berakhir, Fokus ke Versi Lebih Murah
» Motherboard Gaming Full Support AI! Rakit PC Jadi EZ! Review ROG Crosshair X870E Hero
» Gemini Live Kini Hadir dalam Bahasa Indonesia, Begini Cara Mengaktifkannya
» ASUS Zenfone 11 Ultra: Smartphone Kaya Fitur AI & Stabilisasi Videografi Luar Biasa Harga Terjangkau
» Laptop Tipis Terbaru ASUS Zenbook S 14 OLED, Sudah Bisa Dipesan Sekarang
Pengadilan banding Kanada telah memerintahkan persidangan ulang untuk Pan karena hakim pengadilan sebelumnya tidak memberikan opsi yang cukup kepada juri, menurut laporan dari CBC.
Seorang kritikus, jurnalis Karen K. HO, mengkritik film dokumenter Netflix sebagai contoh "kompleks industri kejahatan yang sebenarnya" yang memenuhi permintaan besar dan tak terbatas akan konten kekerasan. Potensi penggunaan gambar yang dimanipulasi oleh AI dalam penceritaan oleh Netflix dapat memperkuat argumen ini.
Regulator di AS, Eropa, dan wilayah lainnya telah memberlakukan undang-undang terkait penggunaan AI. Namun, sejauh ini belum ada regulasi khusus yang mengatur penggunaan gambar atau video AI dalam film dokumenter atau konten lainnya.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.