Jepang siap tancap gas di industri chip lokal dengan rencana investasi besar-besaran. Dalam rancangan undang-undang yang segera diajukan ke parlemen, pemerintah menyiapkan dana hingga 10 triliun yen (sekitar Rp 1.027 triliun) untuk mendukung pabrikan chip dalam negeri hingga tahun fiskal 2030.
Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan adalah Rapidus, pembuat chip asal Jepang yang menargetkan produksi massal chip canggih 2nm pada 2027. Untuk mencapai target ini, Rapidus menggandeng IBM dalam pengembangan teknologi dan memanfaatkan paten-paten semikonduktor mereka.
Baca ini juga :
» Driver Truk Sampah Temukan PC Gaming dengan Spesifikasi Dewa di Tempat Sampah
» CEO Nvidia Kasih Wejangan Seberapa Membantunya AI ke Anak Mudah Indonesia
» Produksi Apple Vision Pro Generasi Pertama Akan Segera Berakhir, Fokus ke Versi Lebih Murah
» Motherboard Gaming Full Support AI! Rakit PC Jadi EZ! Review ROG Crosshair X870E Hero
» Intel dan Samsung Mungkin Bentuk Aliansi untuk Saingi TSMC dalam Produksi Chip
» Gemini Live Kini Hadir dalam Bahasa Indonesia, Begini Cara Mengaktifkannya
» ASUS Zenfone 11 Ultra: Smartphone Kaya Fitur AI & Stabilisasi Videografi Luar Biasa Harga Terjangkau
» Laptop Tipis Terbaru ASUS Zenbook S 14 OLED, Sudah Bisa Dipesan Sekarang
Langkah ini bukan tanpa alasan. Jepang pernah menjadi raksasa semikonduktor dunia, tapi kini harus mengejar ketertinggalan dari Taiwan (TSMC) dan Korea Selatan (Samsung & SK Hynix). Pemerintah pun menjadikan kebangkitan industri chip sebagai prioritas strategis.
Menariknya, PM Shigeru Ishiba menegaskan dana ini bukan berasal dari utang negara. Fokusnya adalah mendukung perusahaan lokal seperti Rapidus, yang didirikan pada 2022 dan didanai oleh pemerintah serta investor besar seperti Sony, Toyota, dan Softbank.
Dengan veteran industri seperti Tetsuro Higashi dan Atsuyoshi Koike di pucuk pimpinan, Rapidus optimistis mampu bersaing dengan raksasa dunia hanya dalam beberapa tahun ke depan.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.