Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) berencana mengambil langkah tegas untuk menekan angka pemain judi online di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta operator seluler untuk mengirimkan notifikasi langsung ke para pemain.
Menurut Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono, pihaknya telah mengidentifikasi data pemain judi online, termasuk nomor telepon dan alamatnya. Untuk ASN, TNI, dan Polri, data pemain akan dikirimkan langsung ke instansi masing-masing agar tindakan tegas dapat diambil.
“Minimal dari sisi pemerintah seperti ASN, TNI, dan Polri bisa clear. Kami kasih data lengkap, mulai dari jumlah deposit hingga frekuensi transaksi,” ujar Danang.
Sementara itu, untuk pemain dari kalangan masyarakat umum dan pegawai swasta, notifikasi massal akan diberikan melalui operator seluler. Pesan tersebut akan berisi peringatan tentang larangan judi online sesuai hukum, potensi pidana, dan dampaknya secara agama.
Baca ini juga :
» PLN Diskon 50% Tarif Listrik untuk Pelanggan 450-2.200 VA, Simak Detailnya!
» OpenAI Resmi Rilis AI Sora untuk Mengolah Teks Menjadi Video
» Geng Hacker Massgrave Klaim Jebol Keamanan Microsoft
» Heboh! Bos Kripto Makan Pisang Seharga Rp 98 Miliar!
» Mantan CEO Google: Tren Pacar AI Bisa Picu Kesepian dan Obsesi!
» Komdigi Minta X Buka Kantor di Indonesia, Apa Alasannya?
» Pengusaha New York Dipenjara 5 Tahun karena Mencuri Bitcoin Senilai Rp 71 Triliun
» Menkomdigi Sudah Takedown 283.230 Konten Jud1 0nl1ne
Danang juga mengungkapkan bahwa tren deposit judi online terus meningkat, dari Rp 34 triliun pada 2023 menjadi Rp 43 triliun hingga kuartal ketiga 2024. Modus baru seperti penggunaan QRIS juga ditemukan sebagai metode pembayaran.
“Sekarang mereka pakai QRIS. Kami sudah temukan puluhan ribu QRIS yang digunakan untuk deposit judi online,” jelasnya.
Ketua Tim Tata Kelola Pengembangan Aplikasi, Menhariq Noor, menambahkan bahwa judi online ini sebenarnya adalah skema penipuan. “Kemenangan pemain sangat kecil, tapi mereka terus kecanduan. Ini bukan sekadar judi, tapi scam,” tegas Menhariq.
Pemerintah berharap langkah ini dapat menekan jumlah pemain judi online dan mengurangi dampaknya di masyarakat.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.