Valve baru saja meluncurkan gelombang pemblokiran besar-besaran lebih dari 60.000 akun Dota 2, dengan total 65.594 akun yang diblokir. Pemblokiran ini terjadi selama acara tahunan Frostivus 2024, yang menjadi momen penting bagi komunitas Dota 2. Jika kamu merasa melakukan hal-hal yang merugikan di game, seperti smurfing, mungkin sekarang saatnya untuk memeriksa akun Dota 2-mu.
Gelombang pemblokiran kali ini menargetkan pemain dengan akun smurf, yaitu pemain ber-MMR tinggi yang membuat akun baru untuk bermain di bracket MMR yang lebih rendah dan mengalahkan pemain yang lebih lemah. Hal ini tentu saja merusak pengalaman bagi pemain baru atau pemain di bracket MMR rata-rata, yang kesulitan untuk naik ke level yang lebih tinggi karena perbedaan keterampilan yang terlalu mencolok.
Selain smurf, Valve juga memblokir akun-akun yang terlibat dalam kegiatan griefing, yaitu sengaja merusak permainan dengan cara yang tidak sportif. Ini termasuk pemain dengan MMR tinggi yang sengaja kalah atau merusak permainan untuk kesenangan pribadi, serta mereka yang mengeksploitasi bug dalam permainan untuk mendapatkan keuntungan tidak sah.
Baca ini juga : » Acer Indonesia Umumkan Tim VALORANT dan DOTA 2 Terbaik, untuk Mewakili Indonesia di Grand Final Asia Pacific P
» Gokil Abis! Mikoto Jadi Pemain Dota 2 Indonesia Pertama yang Meraih 14 Ribu MMR!
» Arteezy Keluar Dari Shopify Rebellions Dan Rehat Dari Skena Pro Dota 2
» Ada Fighting Game Di Client Dota 2? Ya, Update Terbaru Paling Menarik Saat Ini
» The International 2024 Tidak Lama Lagi Berjalan, Sejarah Pemain Indonesia Di TI Cukup Lama!
» Talon Esports Lolos ke The International 2024, Dua Pemain Indonesia Mikoto dan Jhocam melaju!
» Ditanya Game untuk Refreshing, Kunto Aji: Dota Guys, Tes aja. Cobalah Menyelami Game ini!
» Selain Amerika, TikTok Berpotensi Diblokir di Uni Eropa Karena Bahaya yang Bisa Ditimbulkan TikTok!
Terakhir, Valve juga memerangi win trading, di mana pemain membayar orang lain untuk meningkatkan MMR mereka atau istilah yang lebih ramah di kalangan orang indonesia praktik "joki". Praktik ini merusak keseimbangan permainan, karena pemain yang tidak memenuhi syarat bermain di bracket MMR yang lebih tinggi dan merugikan tim mereka. Jadi, pastikan untuk bermain dengan sportif dan jangan sampai terkena pemblokiran.