space
TIKTOK KEMBALI BEROPERASI DI AMERIKA BERKAT TRUMP, TAPI INGIN 50% SAHAM DIMILIKI AMERIKA
Pop
Senin, 20 Jan 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

TikTok kembali beroperasi di Amerika Serikat setelah sempat dihentikan pada Sabtu malam. Langkah ini terjadi usai Presiden terpilih Donald Trump menyatakan komitmennya untuk menghidupkan kembali aplikasi berbagi video tersebut begitu ia resmi menjabat pada Senin.

“Sejujurnya, kami tidak punya pilihan. Kita harus menyelamatkannya,” ujar Trump saat berbicara di rapat umum pada Minggu. Trump juga menyebut bahwa pemerintah AS akan menjajaki kemitraan baru untuk memulihkan TikTok, platform yang digunakan lebih dari 170 juta warga Amerika.

Dalam sebuah pesan kepada pengguna, TikTok menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Trump atas upayanya mengembalikan aplikasi ini ke pasar AS. Pengguna yang sebelumnya tidak dapat mengakses aplikasi kini perlahan-lahan mulai melihat layanan kembali aktif, meskipun beberapa fitur masih terbatas. Namun, hingga Minggu malam, TikTok belum tersedia untuk diunduh di toko aplikasi Amerika Serikat.

TikTok menyebut dalam pernyataan resminya bahwa mereka sedang bekerja sama dengan penyedia layanan untuk memastikan aplikasi kembali berfungsi secara penuh. Selain itu, TikTok juga berterima kasih kepada Trump yang memberikan kejelasan kepada mitra mereka sehingga tidak ada ancaman sanksi terhadap perusahaan yang mendukung operasional TikTok. Hal ini dianggap penting untuk melindungi data pengguna dan mendukung lebih dari 7 juta usaha kecil yang memanfaatkan platform tersebut.

Langkah Trump untuk menyelamatkan TikTok muncul di tengah hubungan yang menegang antara AS dan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok melalui kedutaan besarnya di Washington menuduh AS menggunakan kekuatan negara untuk menekan TikTok. “Tiongkok akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya,” tegas seorang juru bicara.

TikTok sebelumnya berhenti beroperasi untuk pengguna AS pada Sabtu malam setelah undang-undang yang melarang aplikasi tersebut mulai berlaku dengan alasan keamanan nasional. Pejabat AS mengkhawatirkan data pengguna TikTok yang dikelola oleh perusahaan induk asal Tiongkok, ByteDance, dapat disalahgunakan. Untuk meredakan kekhawatiran ini, Trump mengusulkan perpanjangan waktu guna mencapai kesepakatan yang melindungi keamanan nasional.

Trump menyatakan bahwa ia ingin Amerika Serikat memiliki kepemilikan sebesar 50% dalam perusahaan patungan yang akan mengelola TikTok di masa depan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kendali atas data pengguna Amerika dan menghilangkan risiko keamanan.

“Saya ingin memastikan bahwa tidak ada perusahaan yang menghadapi tanggung jawab hukum atas upaya mereka menjaga TikTok tetap beroperasi hingga kami menyelesaikan kesepakatan ini,” tulis Trump di Truth Social.

Ini bukan pertama kalinya Trump terlibat dalam polemik TikTok. Pada 2020, ia sempat mengeluarkan perintah eksekutif yang memberi ByteDance waktu 90 hari untuk menjual TikTok, dengan alasan kekhawatiran privasi data. Namun, Trump kemudian mendukung kesepakatan yang melibatkan perusahaan AS seperti Oracle dan Walmart untuk mengambil alih sebagian kepemilikan.

Baca ini juga :
» Masih berlanjut, Donald Trump Sebut Microsoft berminat Untuk Beli TikTok
» iPhone yang Terinstal Aplikasi TikTok Dijual di Ebay Dengan Harga Fantastis Hingga Rp 1,2 M
» Meskipun Layanan Sudah Aktif di Amerika, Tapi TikTok Tidak Akan Tersedia di Apple App Store
» Bukan Selamanya, Trump Hanya Tunda Blokir TikTok di Amerika Selama 75 Hari Untuk Urus Divestasi
» Presiden Terpilih AS, Donald Trump Luncuran $TRUMP Meme Coin, Tembus $8 Miliar Market Cap
» TikTok Konfirmasi Akan Tutup Seluruh Layanan di Amerika Pada Tanggal 19 Januari 2025
» Pengguna Duolingo Melonjak Naik Untuk Belajar Bahasa Mandarin Dampak Popularitas RedNote
» MrBeast Tertarik Untuk Beli Anak Perusahaan Bytedance “TikTok” Agar Pelarangan di Amerika Batal

Namun, tidak semua pihak di Partai Republik mendukung langkah penyelamatan TikTok ini. Beberapa senator, seperti Tom Cotton dan Pete Ricketts, menegaskan bahwa ByteDance harus sepenuhnya melepaskan hubungannya dengan pemerintah Tiongkok agar aplikasi ini dapat kembali beroperasi.

Selain TikTok, beberapa aplikasi lain yang dimiliki ByteDance, seperti CapCut dan Lemon8, juga terkena dampak undang-undang tersebut. Kedua aplikasi ini tidak lagi tersedia di toko aplikasi Amerika Serikat pada Sabtu malam. Hingga kini, Apple dan Google belum memberikan tanggapan atas situasi ini.

Polemik TikTok di Amerika Serikat menjadi bukti kompleksnya hubungan teknologi, politik, dan keamanan nasional. Dengan langkah terbaru ini, TikTok kembali beroperasi di AS, namun tantangan untuk menjamin keberlanjutannya masih jauh dari selesai.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close