Presiden Donald Trump pada Senin lalu memenuhi janjinya dengan menandatangani tindakan eksekutif yang memberikan penundaan selama 75 hari terhadap pemberlakuan larangan aplikasi TikTok di Amerika Serikat. Langkah ini memberikan ruang bagi pihak terkait untuk menyelesaikan isu-isu keamanan nasional yang dikaitkan dengan aplikasi populer tersebut.
Larangan ini awalnya berakar pada Foreign Adversary Controlled Applications Act, undang-undang yang disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden pada April lalu. Undang-undang ini mengharuskan TikTok untuk menjual operasinya kepada pembeli dari Amerika Serikat atau negara sekutu jika ingin tetap beroperasi di AS setelah 19 Januari.
STATEMENT FROM TIKTOK:
— TikTok Policy (@TikTokPolicy) January 19, 2025
In agreement with our service providers, TikTok is in the process of restoring service. We thank President Trump for providing the necessary clarity and assurance to our service providers that they will face no penalties providing TikTok to over 170…
Namun, dengan tanda tangan dari Trump, penerapan undang-undang ini ditunda, memberikan kelonggaran bagi TikTok untuk tetap aktif hingga 75 hari ke depan. Tindakan ini juga memberi Trump keleluasaan untuk mengevaluasi kembali dampak keamanan nasional dan kebijakan luar negeri yang terkait dengan larangan tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Trump menekankan pentingnya waktu tambahan ini untuk menentukan langkah terbaik yang dapat melindungi keamanan nasional tanpa harus menyebabkan gangguan besar bagi jutaan pengguna TikTok di Amerika. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait waktu implementasi undang-undang tersebut, yang dianggap tidak ideal karena bertepatan dengan awal masa jabatannya sebagai Presiden ke-47 AS.
“Penundaan ini memungkinkan pemerintahan saya untuk mencari solusi yang lebih terstruktur dan menghindari penutupan platform secara tiba-tiba,” jelas Trump dalam pernyataan eksekutifnya.
Our response to the Supreme Court decision:https://t.co/xSkvkOgpuV
— TikTok Policy (@TikTokPolicy) January 17, 2025
TikTok telah lama menjadi sorotan karena kekhawatiran terkait potensi akses pemerintah Cina terhadap data pengguna aplikasi ini. Namun, Trump sendiri mengakui bahwa ia “memahami pentingnya aplikasi ini bagi kaum muda” di AS. Dalam sebuah wawancara di Ruang Oval, ia menyatakan bahwa jika Cina menggunakan aplikasi ini untuk mendapatkan informasi tentang anak-anak muda di AS, maka ada masalah yang lebih besar yang harus dihadapi.
Meski begitu, Trump juga menegaskan bahwa ia memiliki kewenangan untuk “menjual atau menutup” TikTok jika diperlukan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Cina, bersedia menjual operasi mereka.
Baca ini juga :» Masih berlanjut, Donald Trump Sebut Microsoft berminat Untuk Beli TikTok
» iPhone yang Terinstal Aplikasi TikTok Dijual di Ebay Dengan Harga Fantastis Hingga Rp 1,2 M
» Meskipun Layanan Sudah Aktif di Amerika, Tapi TikTok Tidak Akan Tersedia di Apple App Store
» TikTok Kembali Beroperasi di Amerika Berkat Trump, Tapi Ingin 50% Saham Dimiliki Amerika
» TikTok Konfirmasi Akan Tutup Seluruh Layanan di Amerika Pada Tanggal 19 Januari 2025
» Pengguna Duolingo Melonjak Naik Untuk Belajar Bahasa Mandarin Dampak Popularitas RedNote
» MrBeast Tertarik Untuk Beli Anak Perusahaan Bytedance “TikTok” Agar Pelarangan di Amerika Batal
» TikTok Akan Ditutup, Warga Amerika Ramai-ramai Pindah ke Aplikasi Clone TikTok “Rednote”
Trump menyatakan akan menggunakan waktu 75 hari ini untuk menegosiasikan kesepakatan yang dapat melindungi keamanan nasional tanpa mengganggu penggunaan aplikasi secara luas di AS. TikTok sendiri telah berterima kasih kepada Trump atas langkah ini dan kembali memberikan akses aplikasi kepada pengguna di AS pada hari Minggu siang.
Dalam postingannya di Truth Social, Trump juga menegaskan bahwa mitra teknologi TikTok seperti Apple, Google, dan Oracle tidak akan dimintai pertanggungjawaban selama periode ini.
Nasib TikTok di Amerika Serikat masih menjadi tanda tanya besar. Dengan waktu tambahan ini, semua pihak memiliki kesempatan untuk mencapai solusi yang memuaskan. Bagi para pengguna TikTok, keputusan ini memberikan harapan bahwa aplikasi kesayangan mereka dapat terus beroperasi tanpa ancaman larangan dalam waktu dekat. Namun, dengan ketidakpastian sikap ByteDance dan potensi negosiasi yang kompleks, perkembangan ini layak untuk terus dipantau.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.