Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru-baru ini meluncurkan program baru bernama “Breakthrough Bonus” untuk menarik lebih banyak kreator konten di platform Instagram dan Facebook.
Program ini menawarkan insentif yang sangat menarik. Kreator baru dapat memperoleh bonus minimal 5.000 dolar AS (sekitar Rp 80 juta). Bonus tersebut dirancang sebagai langkah awal bagi kreator dalam membangun dan mengembangkan akun bisnis mereka.
“Dapatkan penghasilan dan mulai perjalanan pertumbuhan jangka panjang Anda bersama kami dengan mendaftar hari ini,” tulis Meta di situs resminya.
Lebih dari sekadar insentif finansial, kreator yang bergabung juga akan memiliki akses ke Facebook Content Monetization Program. Program ini memungkinkan mereka untuk memonetisasi berbagai jenis konten seperti video, foto, dan teks yang diunggah ke Facebook.
Selain bonus awal, Meta juga akan memberikan tambahan insentif kepada kreator yang berhasil memperluas jangkauan audiens mereka di Instagram dan Facebook. Skema ini memberikan kesempatan bagi kreator yang sebelumnya populer di platform lain untuk memaksimalkan potensi mereka di Instagram dan Facebook.
Menurut keterangan Facebook, kreator yang memenuhi syarat dapat langsung mulai menghasilkan uang melalui konten reels, video panjang, foto, dan teks dengan mengikuti undangan dari Facebook Content Monetization Program.
Sebagai tambahan manfaat, kreator baru akan mendapatkan akses uji coba gratis ke program Meta Verified. Program ini memberikan lencana biru (verified badge), dukungan akun, dan perlindungan dari peniruan identitas.
Syarat dan Ketentuan untuk Kreator Baru
Sebelum mengikuti program ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh kreator baru:
Setelah terdaftar, kreator dapat memperoleh bonus hingga 5.000 dolar AS dalam 90 hari pertama. Untuk memenuhi syarat bonus bulanan, kreator harus membuat 20 reels orisinal di Facebook dan 10 reels di Instagram dalam periode bonus 30 hari. Konten tersebut harus dipublikasikan secara publik dan diposting secara konsisten selama minimal 10 hari dalam setiap siklus bonus. Semua konten juga harus memenuhi pedoman monetisasi dari Meta.
Baca ini juga :
» Netizen Heboh Instagram Ubah Layout Grid di Profil Jadi Persegi Panjang
» Meta Umumkan PHK Besar-besaran: Langkah Efisiensi di Bawah Kepemimpinan Mark Zuckerberg
» WhatsApp Akan Hadirkan Tab AI, Menggantikan Tab Komunitas
» Threads Tembus 300 Juta Pengguna, Bisakah Kalahkan X dan Bluesky?
» Meta Akan Gunakan Tenaga Nuklir untuk Pusat Data di AS
» Meta Berantas Lebih dari 2 Juta Akun Penipuan "Pig Butchering"
» Threads Segera Tampilkan Iklan, Mulai Awal 2025
» Mark Zuckerberg Jadi John Wick di Pesta Halloween, Ada Kaitannya dengan Spin-off Ballerina
Strategi Meta Menghadapi TikTok
Program ini dinilai sebagai langkah strategis Meta dalam menghadapi dominasi TikTok di pasar kreator. Dilaporkan oleh TechCrunch, keputusan Meta untuk meluncurkan Breakthrough Bonus bertepatan dengan gangguan layanan TikTok selama 12 jam di Amerika Serikat. Setelah insiden tersebut, stabilitas TikTok di pasar AS terus dipertanyakan karena aplikasi itu belum sepenuhnya kembali ke toko aplikasi seperti Apple App Store dan Google Play Store.
Situasi tersebut memberi Meta peluang untuk menarik kreator TikTok agar berpindah ke platform mereka. Meta bahkan telah memperkenalkan beberapa fitur baru, termasuk memperpanjang durasi video Reels dari 90 detik menjadi 3 menit. Langkah ini memperlihatkan upaya Meta untuk membuat Reels lebih menarik dibandingkan dengan video TikTok yang bisa berdurasi hingga 10 menit, bahkan lebih.
Strategi lainnya adalah mengintegrasikan konten Instagram Reels ke dalam linimasa Facebook, memberikan visibilitas lebih luas kepada kreator. Meta juga sedang meningkatkan algoritma ranking untuk membantu kreator baru menjangkau audiens lebih besar.
Selain itu, Meta memperkenalkan aplikasi Edits, yang memiliki fungsi serupa dengan CapCut milik ByteDance, untuk memudahkan kreator dalam mengedit video.
Dampak Peraturan Baru untuk TikTok
Penurunan popularitas TikTok di AS turut dipengaruhi oleh undang-undang “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act.” Peraturan ini bertujuan melindungi data pengguna dari ancaman asing dan mulai berlaku pada April 2025. Presiden Joe Biden telah menandatangani undang-undang tersebut, yang memaksa TikTok untuk menjual operasional mereka di AS kepada perusahaan non-Cina. Jika tidak, TikTok terancam diblokir dan dilarang beroperasi di negara tersebut.
Berdasarkan undang-undang tersebut, ByteDance harus membuat entitas baru di AS atau menghadapi larangan total. TikTok memiliki batas waktu 233 hari, dengan tenggat waktu hingga 19 Januari 2025, untuk mematuhi aturan tersebut atau menghadapi penghapusan dari platform distribusi utama seperti App Store dan Play Store.
Melalui berbagai langkah ini, Meta tidak hanya memperluas basis kreator mereka tetapi juga menantang dominasi TikTok dalam dunia media sosial berbasis video pendek.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.