space
OPENAI AKUI KANTONGI BUKTI BAHWA MODEL AI MEREKA DIGUNAKAN OLEH DEEPSEEK
Pop
Kamis, 30 Jan 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Industri kecerdasan buatan kembali diguncang dengan persaingan sengit antara perusahaan teknologi asal Tiongkok, DeepSeek, dan raksasa AI global, OpenAI. DeepSeek baru saja merilis model AI canggih dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan model unggulan OpenAI. Namun, kehebohan ini berubah menjadi kontroversi ketika muncul dugaan bahwa DeepSeek mungkin telah menggunakan data OpenAI secara ilegal untuk melatih model AI-nya.

Menurut laporan Bloomberg, OpenAI dan mitranya, Microsoft, tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan penggunaan tidak sah API OpenAI oleh DeepSeek. Diduga, DeepSeek memanfaatkan akses API OpenAI untuk mengintegrasikan model AI OpenAI ke dalam sistemnya sendiri. Informasi ini pertama kali terungkap setelah tim keamanan Microsoft mendeteksi adanya penyusupan data dalam jumlah besar melalui akun pengembang OpenAI pada akhir 2024. Lebih lanjut, Microsoft menyebut bahwa akun-akun tersebut memiliki keterkaitan dengan DeepSeek.

Bukti lain yang ditemukan OpenAI mengindikasikan bahwa DeepSeek menggunakan teknik distilasi dalam pelatihan model AI-nya. Distilasi adalah metode yang umum digunakan dalam dunia AI untuk melatih model yang lebih kecil dengan mengekstrak informasi dari model AI yang lebih besar dan lebih kuat. Teknik ini memungkinkan pengembang untuk menghemat biaya pelatihan AI yang bisa mencapai ratusan juta dolar, seperti yang dilakukan OpenAI saat melatih GPT-4.

Namun, ada batasan etika dan hukum dalam penggunaan distilasi. Pengembang diperbolehkan menggunakan API OpenAI untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk mereka, tetapi menyaring output dari API tersebut untuk membangun model AI pesaing merupakan pelanggaran terhadap kebijakan OpenAI. Hingga kini, OpenAI belum merilis detail lengkap mengenai bukti yang mereka temukan, namun mereka menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan DeepSeek bisa menjadi pelanggaran serius.

Kasus ini memunculkan ironi yang menarik. OpenAI sendiri sebelumnya dikritik karena melatih model GPT-nya dengan menyerap berbagai informasi dari internet tanpa persetujuan eksplisit. Kini, perusahaan tersebut justru menjadi pihak yang mengecam DeepSeek atas dugaan penggunaan data tanpa izin. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar dalam komunitas teknologi: di mana batas antara inovasi dan eksploitasi dalam pengembangan kecerdasan buatan?

Baca ini juga :
» OpenAI Bersiap Hadirkan Perangkat AI Baru, Siap Gantikan Smartphone?
» DeepSeek Dilarang di Berbagai Negara, Ini Alasannya!
» Microsoft dan OpenAI Selidiki Dugaan Akses Data Ilegal oleh DeepSeek
» Meta Siapkan Anggaran Rp 1.050 Triliun untuk Percepat Pengembangan AI di 2025
» CEO OpenAI, Sam Altman: DeepSeek R1 adalah Model AI yang Mengesankan
» Dampak Kepopulerannya, Deepseek Jadi Sasaran Serangan Siber Hingga Batasi Pendaftaran Akun Baru!
» Pangsa Pasar Google Turun di Bawah 90%, ChatGPT dan Gemini Jadi Kompetitor Baru?
» ASUS Perkenalkan Laptop Copilot+ PC Paling Ringan di Dunia

David Sacks, mantan kepala kecerdasan buatan di pemerintahan Donald Trump, memberikan pandangannya terkait kasus ini. Dalam wawancaranya dengan Fox News, Sacks menyatakan bahwa kemungkinan telah terjadi pencurian kekayaan intelektual (IP).

“Ada bukti substansial bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah menyaring pengetahuan dari model OpenAI, dan saya rasa OpenAI tidak akan tinggal diam menghadapi ini,” kata Sacks.

OpenAI sendiri juga telah mengeluarkan pernyataan resmi kepada Bloomberg. Mereka menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan berbasis di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan negara lain sering mencoba menyaring model AI yang dikembangkan oleh perusahaan AS. Untuk melindungi kekayaan intelektualnya, OpenAI telah mengambil berbagai langkah pencegahan, termasuk membatasi akses terhadap fitur-fitur canggih dalam model AI yang dirilis ke publik.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close