Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Google memblokir lebih dari 2,3 juta aplikasi Android di Play Store sepanjang 2024 karena melanggar kebijakan keamanan. Selain itu, 158.000 akun developer juga ditangguhkan karena menyebarkan aplikasi berbahaya seperti malware dan spyware.
Jumlah aplikasi yang diblokir meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, berkat kombinasi tinjauan manusia yang didukung AI. Google mengklaim 92% tinjauan keamanan kini dibantu AI untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan pemblokiran.
Baca ini juga :
» Pengadilan Amerika Serikat Nyatakan Google Dominasi Pasar Iklan Digital Secara Ilegal!
» Google Dukung Proyek Film tentang Hubungan Manusia dan AI
» AI Google Tertipu April Mop: Tak Bisa Bedakan Fakta dan Guyonan
» Data Pengguna Oracle Dijual Hacker, 6 Juta Catatan Bocor
» Siri Masih Tertinggal? Pengguna iPhone Keluhkan Respons AI yang Buruk
» Toko Resmi SEGA Pertama di Dunia Dibuka di Shanghai pada tanggal 1 Mei!
» Google Rencanakan Ekspansi Toko Ritel ke India, Saingi Apple di Pasar Premium
» Rupiah Tiba-Tiba Menguat di Google, Berbeda dengan Kurs Resmi BI
Selain itu, Google mencegah 1,3 juta aplikasi meminta izin akses berlebihan ke data sensitif pengguna. Google Play Protect juga ditingkatkan, memindai lebih dari 200 miliar aplikasi per hari dan mengidentifikasi 13 juta malware baru sepanjang 2024.
Fitur pemblokiran APK berbahaya kini diperluas ke berbagai negara, termasuk Brasil, India, dan Filipina. Meski keamanan semakin canggih, pengguna tetap disarankan hanya mengunduh aplikasi dari sumber terpercaya dan mengaktifkan Play Protect.
