Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Setelah sempat dilarang masuk ke pasar Indonesia, kini ada angin segar bagi para penggemar produk Apple. Pemerintah Indonesia dan Apple dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mencabut larangan distribusi iPhone 16 di Tanah Air. Menurut laporan Bloomberg, kesepakatan ini kemungkinan besar akan ditandatangani dalam pekan ini.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia melarang penjualan iPhone 16 sejak Oktober 2024. Keputusan ini diambil karena Apple belum memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah ditetapkan.

Dalam peraturan yang berlaku, setiap produsen perangkat elektronik berbasis jaringan seluler wajib memenuhi TKDN minimal 35%. Apple sebelumnya memenuhi syarat ini melalui skema investasi, namun kontrak tersebut telah berakhir dan belum diperpanjang, menyebabkan Apple kehilangan akses untuk memasarkan produk terbarunya di Indonesia.

Selain itu, komitmen investasi Apple di Indonesia juga belum sepenuhnya direalisasikan. Hal ini menjadi faktor utama mengapa pemerintah belum memberikan perpanjangan kontrak TKDN baru untuk perusahaan berbasis di Cupertino, Amerika Serikat ini.

Untuk mengatasi masalah ini, Apple berencana menggelontorkan investasi besar-besaran di Indonesia. Perusahaan teknologi raksasa ini telah mengajukan proposal investasi senilai US$1 miliar atau sekitar Rp1,6 triliun untuk membangun manufaktur komponen iPhone dan produk lainnya di Indonesia.

Namun, proposal awal tersebut sempat mendapat penolakan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Pemerintah menilai bahwa tawaran Apple belum memenuhi asas keadilan, sehingga meminta perusahaan untuk mengajukan proposal yang lebih sesuai dengan kebijakan industri dalam negeri. Berdasarkan laporan terbaru dari Bloomberg, Apple dan pemerintah tampaknya telah mencapai kesepakatan baru yang lebih menguntungkan kedua belah pihak.

» Bocoran Mockup iPhone 17 Pro Perlihatkan Perubahan Besar Pada Desain Kamera Belakang
» Sah, Akhirnya iPhone 16 Series Sudah Bisa Dijual Resmi di Indonesia
» Fitur AI Transkrip di iPhone Ganti Kata "Trump" Menjadi "Rasis", Apple Sebut Ini Karena Bug
» Google Maps Luncurkan Fitur Baru untuk Hadapi Cuaca Buruk Saat Berkendara
» Kecepatan Internet Indonesia Masih Tertinggal di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya
» Apple Akan Umumkan Perangkat Foldable Mereka di Tahun 2026
» Bantah Tuduhan! Apple Tegaskan Strap Apple Watch Tidak Mengandung Kimia Berbahaya!
» Pemerintah Indonesia Akan Larang Anak di Bawah Umur Bermain Media Sosial

Selain investasi di bidang manufaktur, Apple juga menunjukkan komitmennya dalam pengembangan talenta lokal di Indonesia. Apple dikabarkan akan membangun fasilitas riset dan pengembangan serta memperluas program pelatihan melalui Apple Academy. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem teknologi di Indonesia, sekaligus membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor teknologi.

Meskipun begitu, Apple masih belum berencana untuk memproduksi iPhone secara langsung di Indonesia. Berbeda dengan beberapa pabrikan ponsel lainnya yang telah memiliki fasilitas produksi di dalam negeri, Apple tetap mempertahankan model produksinya di negara lain. Namun, kehadiran Apple Academy dan potensi investasi dalam pengembangan manufaktur komponen menjadi langkah awal yang menjanjikan.

Saat ini, baik pihak Apple maupun Kementerian Perindustrian belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. Namun, dengan adanya kesepakatan yang semakin mendekati finalisasi, para penggemar Apple di Indonesia bisa berharap bahwa iPhone 16 akan segera tersedia di pasaran.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.