Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik setelah menyebut "tukang main Mobile Legends" sebagai salah satu kriteria siswa nakal yang akan dikirim ke barak militer untuk pembinaan karakter. Pernyataan tersebut disampaikan Dedi saat berada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
"Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Yang kalau malam kemudian bangunnya mau sore," ujar Dedi, mengaitkan kebiasaan bermain game tersebut dengan pola hidup tidak disiplin.
Baca ini juga :» PPATK: Perputaran Uang Jud* *nline di Indonesia Tembus Rp1.200 Triliun pada 2025
» Kairi Diserbu 20 Ribu Komentar Gara-Gara Taunting di MPL ID S15, Padahal Cuma Terbawa Hype!
» RRQ Umumkan Roster Teamfight Tactics untuk EWC 2025: Penuh Bintang Eropa!
» Lineage2M Rilis 20 Mei 2025 di Indonesia, Pre-Register Sekarang dan Dapatkan Hadiah Menarik!
» Udil Mobile Legends Buka Suara Soal Tuduhan Skandal: Tempuh Jalur Hukum, Tampilkan Hasil Tes Narkoba Negatif
» Nintendo Switch 2 Didaftarkan di DJKI, Apakah Ini Tanda Akan Rilis Resmi di Indonesia?
» Mencegah Krisis ONIC Berlanjut, Coach Yeb Kembali Terjun ke MPL ID S15
» Kayes Resmi Cabut dari ONIC Esports Setelah Hampir 4 Tahun:
Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari kalangan pecinta gim dan komunitas esports. Mobile Legends: Bang Bang, sebagai salah satu gim mobile terpopuler di Indonesia, kerap dimainkan oleh remaja hingga dewasa dan bahkan memiliki ekosistem kompetitif yang diakui secara global. Namun dalam konteks ini, Dedi mengaitkannya sebagai simbol gaya hidup yang dianggap tidak produktif di kalangan pelajar bermasalah.
Dedi menambahkan bahwa siswa yang kerap bolos, suka melawan orang tua, hingga membuat keributan di sekolah, termasuk dalam kriteria yang akan dikirim ke barak militer. Program pembinaan tersebut akan berlangsung selama enam bulan, di mana siswa tidak mengikuti sekolah formal, tetapi akan digembleng langsung oleh TNI di barak-barak yang disiapkan.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," tegasnya.
Program ini akan dimulai secara bertahap di wilayah yang dianggap rawan, sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Pendanaan akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemprov Jabar dan pemerintah daerah setempat.
Pernyataan Dedi soal Mobile Legends menjadi perdebatan publik, terlebih mengingat gim tersebut telah menjadi bagian dari perkembangan teknologi, hiburan digital, dan prestasi anak muda di kancah esports nasional maupun internasional. Kritik pun bermunculan bahwa stigma terhadap pemain game sebagai “nakal” bisa berdampak pada persepsi negatif terhadap industri gim yang tengah berkembang.