space
PEMAIN MOBILE LEGENDS DISEBUT GUBERNUR JABAR SEBAGAI BAGIAN DARI SISWA "NAKAL"
OL
Rabu, 30 Apr 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik setelah menyebut "tukang main Mobile Legends" sebagai salah satu kriteria siswa nakal yang akan dikirim ke barak militer untuk pembinaan karakter. Pernyataan tersebut disampaikan Dedi saat berada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

"Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Yang kalau malam kemudian bangunnya mau sore," ujar Dedi, mengaitkan kebiasaan bermain game tersebut dengan pola hidup tidak disiplin.

Baca ini juga :
» Ternyata RRQ Rinz Juga Sempet Punya Winrate Diskon di Tahun 2018!
» Pria yang Lamar di MPL ID Kena Ulti Mantan! Ternyata Sudah Pernah Tunangan
» MMORPG Petualangan Anime Isekai “Blue Protocol: Star Resonance” Mulai Tahap CBT Hari Ini!
» Arknights Tersandung Lagi, Skin Blaze Dituding Jiplak Fan Art Bloodborne
» Komdigi Kaji Wacana Sertifikasi Influencer, Mau Ikut Jejak China?
» Shift Up Minta Maaf Soal Artwork yang Dianggap Menghina “Batang” Pria Korea
» ONIC Esports Resmi Kunci Gelar Kedelapan di MPL Indonesia Season 16!
» Pembukaan Grand Finals MPL ID S16 Tampilkan Budaya Indonesia Lewat Kolaborasi Moonton dan Ekraf

Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari kalangan pecinta gim dan komunitas esports. Mobile Legends: Bang Bang, sebagai salah satu gim mobile terpopuler di Indonesia, kerap dimainkan oleh remaja hingga dewasa dan bahkan memiliki ekosistem kompetitif yang diakui secara global. Namun dalam konteks ini, Dedi mengaitkannya sebagai simbol gaya hidup yang dianggap tidak produktif di kalangan pelajar bermasalah.

Dedi menambahkan bahwa siswa yang kerap bolos, suka melawan orang tua, hingga membuat keributan di sekolah, termasuk dalam kriteria yang akan dikirim ke barak militer. Program pembinaan tersebut akan berlangsung selama enam bulan, di mana siswa tidak mengikuti sekolah formal, tetapi akan digembleng langsung oleh TNI di barak-barak yang disiapkan.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," tegasnya.

Program ini akan dimulai secara bertahap di wilayah yang dianggap rawan, sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Pendanaan akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemprov Jabar dan pemerintah daerah setempat.

Pernyataan Dedi soal Mobile Legends menjadi perdebatan publik, terlebih mengingat gim tersebut telah menjadi bagian dari perkembangan teknologi, hiburan digital, dan prestasi anak muda di kancah esports nasional maupun internasional. Kritik pun bermunculan bahwa stigma terhadap pemain game sebagai “nakal” bisa berdampak pada persepsi negatif terhadap industri gim yang tengah berkembang.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close