Kabar mengejutkan datang dari California, Amerika Serikat. Seorang pria bernama Matthew Macatuno Naval (27) ditangkap pada Minggu lalu karena diduga menculik seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang dikenalnya lewat platform daring Roblox dan Discord.
Baca ini juga :» ASUS Republic of Gamers Umumkan Kehadiran Mini PC ROG NUC (2025) Gaming
» Siomay & Mie Kocok Hadir di Selera Nusantara! Chapter Baru Siap Memanjakan Pecinta Kuliner Bandung
» Dibalik Kebangkitan Alter Ego Ares, Rosemary Jadi Jawaban dari Semua Keraguan!
» eArena Juara PMSL SEA Summer 2025! Dominasi Smash Rule, Indonesia Tunjukkan Taringnya di Grand Final
» Cristiano Ronaldo Resmi Jadi Global Ambassador Esports World Cup 2025
» BOOM Esports Kunci Tiket ke The International 2025, Singkirkan Talon Esports Lewat Laga Dramatis
» Garena Free Fire Diduga Gunakan Desain AI Kreator Lokal Tanpa Izin, Picu Perdebatan Hak Cipta
» Operasional Lokapala Dihentikan Sementara, Anantarupa Janji Akan Kembali Lebih Baik
Menurut laporan dari Kantor Sheriff Kabupaten Kern, kasus ini bermula ketika keluarga korban yang tinggal di Taft, California, melaporkan bahwa anak mereka hilang. Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian menemukan petunjuk bahwa korban berkomunikasi dengan Naval melalui media sosial, dan keduanya diduga berada di wilayah Elk Grove, sekitar 400 kilometer dari rumah korban.
Berbekal informasi tersebut, polisi Elk Grove berhasil menemukan sang anak dan langsung menangkap Naval. Ia kini ditahan dengan jaminan sebesar $250.000 dan akan menjalani sidang pada hari Jumat.
Komunikasi Lewat Platform Anak-anak
Yang membuat kasus ini makin mengkhawatirkan adalah fakta bahwa pelaku menggunakan Roblox dan Discord. Dua platform yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja untuk menjalin komunikasi dengan korban.
Roblox adalah platform game online yang memungkinkan pengguna untuk bermain sekaligus membuat game mereka sendiri. Sementara Discord adalah aplikasi pesan instan yang sering digunakan untuk komunikasi dalam komunitas game.
Pihak berwenang menekankan pentingnya pengawasan digital oleh orang tua. “Banyak aplikasi dan game memiliki fitur chat yang berisiko disalahgunakan, bahkan lebih dari media sosial biasa,” tulis Kantor Sheriff dalam pernyataan resminya.
Respons Roblox dan Discord
Pihak Roblox dan Discord menyatakan mereka memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap eksploitasi anak.
“Ini adalah tuduhan yang sangat mengganggu dan kami sedang melakukan investigasi lebih lanjut,” kata perwakilan Roblox kepada CNN. Mereka juga menyebut telah menerapkan berbagai fitur keamanan untuk mencegah perilaku predator di platform mereka.
Sementara itu, Discord mengatakan bahwa mereka akan menghapus konten, memblokir pengguna, dan bekerja sama dengan pihak berwenang jika ada pelanggaran terhadap kebijakan mereka. Mereka juga telah melaporkan kasus ini ke National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC).
CEO dan Co-founder Roblox, Dave Baszucki, sebelumnya menyatakan bahwa satu insiden buruk saja sudah terlalu banyak. Ia menegaskan bahwa perusahaan terus memantau aktivitas yang mencurigakan di platform mereka, termasuk kemungkinan pelecehan, perundungan, dan eksploitasi anak.
Peringatan Keras untuk Orang Tua
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa predator daring bisa muncul di mana saja, bahkan di platform yang tampaknya aman dan dirancang untuk anak-anak. Pengawasan ketat dari orang tua sangat dibutuhkan agar anak tidak menjadi korban kejahatan siber.
Tetap waspada. Internet bisa jadi tempat belajar dan bermain, tapi juga bisa jadi pintu masuk bahaya jika tak diawasi dengan baik.