space
WAWANCARA DENGAN MILES JACOBSON SOAL FOOTBALL MANAGER 26, AWAL ERA BARU FRANCHISE LEGENDARIS
PS5
Jumat, 03 Oct 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Di ajang Tokyo Game Show 2025, KotakGame mendapat kesempatan langka untuk berbincang langsung dengan Miles Jacobson, Studio Director Sports Interactive. Nama Miles sudah tidak asing bagi para penggemar Football Manager (FM). Selama lebih dari tiga dekade, ia menjadi otak di balik salah satu game simulasi manajemen sepak bola paling populer di dunia.

Tahun ini, ia datang membawa sesuatu yang spesial: Football Manager 26 (FM26). Bukan sekadar sekuel tahunan, FM26 digadang-gadang sebagai tonggak sejarah baru. Dalam wawancara eksklusif ini, Miles membagikan banyak hal menarik mulai dari alasan membatalkan FM25, ambisi membawa sepak bola wanita, hingga lisensi resmi Premier League yang akhirnya bisa hadir di game.

Baca ini juga :

» Preview Sword of Justice - Game RPG yang Bikin Ngerasa Jadi MC Anime, JUSTICE DELIVERED!
» Football Manager 26 Hadirkan Sepak Bola Wanita, UI Baru, dan Sistem Taktik yang Lebih Dalam!
» Bigetron by Vitality Raih Gelar Juara IKL 2025 Fall Setelah Pertarungan Sengit Lawan Kagendra
» NRG Sukses Jadi Juara Dunia VCT 2025 Setelah Tumbangkan Fnatic 3-2!
» Profil Steam Diduga Pangeran Saudi Viral Usai Bercanda “I Bought EA” Setelah Akuisisi Rp 850 Triliun
» Pak AP Bocorkan Masih Akan Ada Pemain Baru di Roster RRQ Hoshi MPL ID S16
» [TGS 2025] Interview Bersama Kazuhisa Wada dan Yoshihiro Komori Tentang Persona 3 Reload Versi Switch 2
» [TGS 2025] Mampir ke Booth Konami di TGS 2025, Pamerkan Silent Hill f dan Suikoden STAR LEAP

FM26 Jadi Sebuah Permulaan Baru, Bukan Sekadar Sekuel



Ketika diminta memperkenalkan diri, Miles menjelaskan perannya dengan sederhana: ia adalah sutradara FM26 dan FM Console 26, serta executive producer FM Mobile 26. Tapi di balik itu, ada visi besar yang ia bawa.

Menurutnya, FM26 adalah awal baru setelah mereka memutuskan langkah berani untuk membatalkan Football Manager 25.

“Game itu tidak cukup bagus untuk dirilis. Kami rela menanggung kerugian finansial karena tidak ingin menjual produk yang tidak pantas, apalagi mengingat orang-orang bekerja keras untuk membeli game,” tegasnya.

Dari sinilah lahir FM26, game yang ia sebut sebagai fondasi untuk 20 tahun ke depan.

“Dengan beralih ke Unity, kami mendesain ulang banyak sistem dari nol. Kami memperbaiki atau menghapus fitur yang tidak bekerja dengan baik, dan merancang ulang filosofi game. FM26 adalah permulaan baru, bukan sekadar kelanjutan,” tambahnya.

Membuka Pintu untuk Pemain Baru

Salah satu fokus besar FM26 adalah aksesibilitas. Miles mengakui bahwa banyak pemain baru menyerah di jam pertama karena merasa kewalahan. Karena itu, FM26 hadir dengan pendekatan berbeda.

Mereka menghadirkan tutorial yang lebih intuitif, antarmuka modern, serta sistem pencarian Yarn dengan FNpedia yang merupakan sebuah ensiklopedia sepak bola dalam game.

“Kami sadar banyak pemain baru menyerah setelah satu jam pertama. Karena itu, FM26 hadir dengan tutorial, UI baru, dan FNpedia untuk membantu mereka memahami sepak bola. Kami juga mengembangkan fitur berdasarkan enam persona pemain yang berbeda mulai dari pemula hingga hardcore,” jelasnya.

Kehadiran Sepak Bola Wanita

Setelah penantian panjang, tim sepak bola wanita akhirnya hadir di FM26. Proses ini bukan main-main. Sports Interactive menghabiskan lima tahun untuk riset, dimulai dengan merekrut pakar Tina Peach hingga bekerja sama dengan sosok penting seperti Emma Hayes.

Semua aspek dibuat ulang, mulai dari atribut pemain wanita yang dibandingkan dengan sesama wanita, hingga motion capture khusus agar animasi terasa natural.

“Kami tidak sekadar menyalin sistem pria. Semua atribut dibandingkan sesama wanita, dan animasi motion capture dibuat ulang khusus. Hasilnya, ada 11 liga saat peluncuran dengan rencana ekspansi ke 53 liga,” ungkap Miles.

Fitur Baru dan Peningkatan Gameplay



FM26 membawa segudang fitur baru yang membuatnya terasa seperti game baru, bukan sekadar update. Di antaranya:

  • UI baru dengan tiga sistem navigasi (menu atas, sub menu, bookmarks)

  • Grafis lebih detail berkat engine Unity

  • Modul taktik baru yang memberi instruksi lebih realistis, baik saat in-possession maupun out-of-possession

  • Transfer market yang menekankan negosiasi seperti dunia nyata

  • Animasi otentik berkat data volumetrik dari Hawkeye Technologies

“Rasanya seperti main game baru, bukan sekadar sekuel. Dari UI, grafis, AI, taktik, hingga transfer, semuanya berubah jadi lebih baik,” kata Miles.

Soal strategi, ia menegaskan bahwa FM26 merefleksikan realitas: tak ada satu gaya yang paling dominan. Tim besar bisa sukses dengan gegenpress, tapi tim kecil pun bisa berhasil dengan sistem mereka sendiri.

“FM26 bukan satu taktik tertentu, tapi multiverse. Tidak ada satu gaya terbaik, semua orang bisa berhasil dengan caranya sendiri,” ujarnya filosofis.

Lisensi Premier League Akhirnya Hadir



Salah satu kabar paling menggembirakan untuk fans adalah lisensi resmi Premier League yang akhirnya bisa dihadirkan di FM26, setelah 20 tahun negosiasi.

“Setelah 20 tahun, akhirnya kami mendapatkan lisensi resmi Premier League. Kini kami bisa menghadirkan logo, scoreboard, hingga nuansa siaran yang autentik,” kata Miles penuh antusias.

FM Mobile Eksklusif Netflix

Beralih ke platform mobile, Miles mengungkap bahwa Football Manager Mobile kini eksklusif di Netflix. Keputusan ini awalnya diambil demi keberlangsungan finansial, tapi ternyata justru membuka pintu baru dengan jumlah pemain yang melonjak pesat.

“Netflix mendekati kami agar FM Mobile tetap hidup secara finansial. Eksklusivitas ini terbukti sukses karena jumlah pemain meningkat pesat. Untuk saat ini, tidak ada rencana untuk mengakhirinya,” jelasnya.

Visi Utama FM26

Menutup wawancara, Miles menegaskan visi besar timnya: menghadirkan game manajemen sepak bola paling realistis sekaligus paling ramah pemain.

“Target kami sebenarnya kontradiktif antara realistis dan aksesibel. Tapi di FM26, kami percaya sudah berhasil menyatukan keduanya,” pungkasnya.

Era Baru untuk Football Manager

Dari keputusan berani membatalkan FM25, riset panjang menghadirkan sepak bola wanita, hingga lisensi Premier League resmi, FM26 jelas bukan sekadar iterasi baru. Ini adalah awal era baru untuk Football Manager.

Dengan engine Unity, fitur modern, dan visi inklusif, FM26 membuka jalan untuk 20 tahun berikutnya dan memberi pemain lama alasan untuk kembali, dan pemain baru kesempatan untuk jatuh cinta pada simulasi manajemen sepak bola paling autentik di dunia.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close