Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Ranah Twitter memang tak ubahnya sebuah medan tempur. Tak hanya sering terjadi perdebatan maupun masalah, tak jarang pula Twitter menjadi sarang drama yang kian toxic. Dibelakang itu, sering kali kita menemui seorang dari barat yang memulai masalah dan mengundang perdebatan. Mulai dari seseorang yang menggambar Anya dari anime Spy x Family menjadi karakter berkulit hitam, komplain mengenai hal-hal tak realistis, dan masih banyak lagi. Namun menurut sebuah portal, tahta ke-toxican Amerika atau orang barat ini telah kalah. Tak tanggung-tanggung, ternyata Jepanglah yang mengalahkan Amerika!
Portal Jepang Asahi Digital menerbitkan sebuah artikel yang mencatat bahwa tahun lalu Jepang melampaui Amerika Serikat untuk tahun kedua berturut-turut dalam jumlah permintaan pengungkapan informasi pengguna Twitter oleh sektor swasta. Menurut artikel ini, tercatat bahwa negara Jepang telah menjadi negara yang sering menyerang, menghina bahkan bermain sebagai korban di Twitter.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa dalam kurun waktu Januari hingga Juni tahun 2021, tercatat sebanyak 43,387 akun telah diminta untuk disuspend oleh beberapa pemerintah dari seluruh dunia. Angka ini mencakup 40% dari seluruh permintaan suspend dari seluruh dunia, mengalahkan Amerika yang hanya mencapai 16%.
Angka ini juga didapati meningkat, bahkan melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Sampai tahun 2018, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan pengguna Twitter terbanyak di dunia, namun hal ini dipatahkan oleh Jepang pada tahun 2019 yang mencetak pengguna Twitter lebih banyak dari Amerika Serikat. Dilansir dari berbagai pihak, pertumbuhan angka ini menjadi faktor utama pemicu banyaknya permintaan suspend akun di Jepang.
Perlu dicatat, serangan-serangan yang dibuat dalam Twitter Jepang telah menyebabkan banyak sekali kerusakan. Yang paling parah tercatat adalah kematian seorang pegulat profesional yaitu Hana Kimura, yang mengalami serangan di Twitter.
Sumber: somoskudasai Selain berita utama pada artikel ini, Kru KotGa juga punya pembahasan menarik yang bisa kamu tonton pada video di bawah ini.