Pada bulan Juni, hacker mendapatkan USD100 juta atau sekitar IDR1,4 Triliun dalam bentuk aset Crypto dari Harmony Horizon Bridge. FBI sekarang mengatakan bahwa "aktor dunia maya yang terkait dengan DPRK" berada di balik pencurian tersebut.Menurut FBI, Grup Lazarus bertanggung jawab atas pencurian tanggal 24 Juni yang memaksa perusahaan tersebut berhenti transaksi selama 24 jam. Harmony Horizon Bridge adalah blockchain layer-1 cepat yang bertindak sebagai "jembatan" untuk transfer token antara Harmony dan jaringan Ethereum, Binance Chain, dan Bitcoin.Baca ini juga :
» BOOM Esports Resmi Tutup Divisi Dota 2 Setelah Delapan Tahun Perjalanan
» Helldivers 2 Dapatkan Update Pangkas Ukuran Game, Dari 154GB Jadi 32GB!
» RRQ Resmi Rekrut Jovanni “Jovi” Vera sebagai Pelatih Baru Divisi VALORANT
» Mengapa 500 Juta PC Enggan Beralih ke Windows 11? Ini Alasannya!
» Tingkatkan Produktivitas Kerja: Lenovo Luncurkan PC Desktop dan Monitor AI Generasi Terbaru di Indonesia
» Rela Rakit PC Sultan Demi Waifu Tercinta! Review PC ROG X Hatsune Miku
» Delta Force Kena Sorotan Usai Diduga Gunakan Asset dari Rust, Facepunch: “Tolong Hapus”
» YouTuber Taiwan Ciptakan PC Gaming Hatsune Miku Setinggi 2 Meter!

Sumber: PC Gamer Peretas dapat memanfaatkan eksploit yang memungkinkan mereka mengalihkan token yang disimpan dari Bridge ke dompet mereka. FBI mengatakan jika penerobosan Harmony didapatkan dari serangan malware yang agresif dengan nama TraderTraitor.FBI, Departemen Keuangan AS, dan CISA (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency) memperingatkan bahwa karyawan dari perusahaan crypto menjadi sasaran "rekayasa sosial korban" yang canggih. Pada dasarnya, hacker membuat korban mengunduh perangkat lunak berbahaya melalui cara yang menipu.Pernyataan tersebut mengatakan, "Aktor dunia maya Korea Utara menggunakan RAILGUN, sebuah protokol privasi, untuk mencuci Ethereum (ETH) senilai lebih dari $60 juta yang dicuri selama pencurian Juni 2022." Sepotong Ethereum yang diperoleh secara tidak sah "kemudian dikirim ke beberapa penyedia layanan aset virtual dan diubah menjadi bitcoin."
Sumber: PC Gamer