Pada bulan Juni, hacker mendapatkan USD100 juta atau sekitar IDR1,4 Triliun dalam bentuk aset Crypto dari Harmony Horizon Bridge. FBI sekarang mengatakan bahwa "aktor dunia maya yang terkait dengan DPRK" berada di balik pencurian tersebut.Menurut FBI, Grup Lazarus bertanggung jawab atas pencurian tanggal 24 Juni yang memaksa perusahaan tersebut berhenti transaksi selama 24 jam. Harmony Horizon Bridge adalah blockchain layer-1 cepat yang bertindak sebagai "jembatan" untuk transfer token antara Harmony dan jaringan Ethereum, Binance Chain, dan Bitcoin.Baca ini juga :
» Back To Back Juara World Championship! Jadi Juara World 2024, Faker Bersama T1 Cetak Sejarah Baru
» Intel dan Samsung Mungkin Bentuk Aliansi untuk Saingi TSMC dalam Produksi Chip
» Uji Coba 6G Berhasil! Internet 50 Kali Lebih Cepat dari 5G, Bikin Shock!
» Menyusul God of War: Ragnarok, Game Marvel Spider-Man 2 Bakal Masuk ke PC 30 Januari 2025!
» Gameplay dari Until Dawn Remake untuk PlayStation 5 dan PC telah ditayangkan pada platform Twitch.
» Handheld Gaming Banyak Fitur, Playstyle Kamu yang Atur! Review Lenovo Legion Go
» [TGS 2024] Gamirror Games Perkenakan Banyak Game di Tokyo Game Show 2024! Dari Game Grafis AAA Sampe Game Puzz
» Produser Final Fantasy 16 Minta Agar Fans Ga Bikin Mod Nakal dan Tidak Pantas!
Sumber: PC Gamer Peretas dapat memanfaatkan eksploit yang memungkinkan mereka mengalihkan token yang disimpan dari Bridge ke dompet mereka. FBI mengatakan jika penerobosan Harmony didapatkan dari serangan malware yang agresif dengan nama TraderTraitor.FBI, Departemen Keuangan AS, dan CISA (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency) memperingatkan bahwa karyawan dari perusahaan crypto menjadi sasaran "rekayasa sosial korban" yang canggih. Pada dasarnya, hacker membuat korban mengunduh perangkat lunak berbahaya melalui cara yang menipu.Pernyataan tersebut mengatakan, "Aktor dunia maya Korea Utara menggunakan RAILGUN, sebuah protokol privasi, untuk mencuci Ethereum (ETH) senilai lebih dari $60 juta yang dicuri selama pencurian Juni 2022." Sepotong Ethereum yang diperoleh secara tidak sah "kemudian dikirim ke beberapa penyedia layanan aset virtual dan diubah menjadi bitcoin."
Sumber: PC Gamer