Sebagai contoh, apabila kita sering mendengarkan lagu ber-genre romantis (love song) sudahlah dapat dipastikan bahwa sesungguhnya kita adalah sosok yang lemah lembut, sensitif dan sangat sayang dengan kekasih atau orang tua kita atau ya singkatnya, romantis.

Sebaliknya, apabila kita kerap mendengarkan dan bahkan menjiwai lagu yang patah hati atau selalu ngarep, maka sudahlah dapat dipastikan bahwa kita adalah sosok yang pesimis, berharap saja tanpa ada gerakan untuk berani maju duluan mendekati si dia.

» Shazam! Fury of the Gods
» Banyak Game Seru yang Layak Ditunggu! Inilah Daftar Game Keren dari Summer Game Fest 2022
» Banyak Game Baru dari Waralaba Populer! Inilah Jadwal Rilis Game di Juni 2022
» Kapan Lagi Main Game Baru Gratis? 7 Game di PC Game Pass Mei 2022 yang Wajib Dimainkan!
» Gamer PC Dijamin Anti Buntung! Inilah 7 Fakta PC Game Pass yang Wajib Diketahui
» No Internet No Worries! 7 Game Mobile Offline untuk Mengisi Liburan di Kampung Halaman!
» Gagah, Berani, dan Mandiri! 7 Game dengan Protagonis Perempuan yang Keren dan Waifu-able
» Siap-Siap Bikin Ngiler, Inilah 7 Game dengan Makanan yang Tampak Lezat!

Memang, tidak 100% semuanya seperti itu. Namun, pada umumnya, kebanyakan seperti itu. Akan tetapi, tahukah Kotakers, bahwa ternyata, musik masihlah kalah efektif dan kalah cepat dalam mengungkapkan sifat diri kita yang sesungguhnya apabila dibangdingkan / disandingkan dengan video game?

Hah? Masa sih? Yap boleh percaya, boleh tidak, namun seperti itulah pengamatan Kru KotGa selama 3 dekade hidup di dunia ini. Ketika kita memainkan game apapun itu genre-nya, dari situlah kita bisa langsung mengetahui bagaimana sesungguhnya sifat kita atau sahabat / pacar kita.