Bahkan nih kalau diumpamkan atau lebih tepatnya di sini disandingkan, War for The Planet of the Apes adalah bagaikan The Return of the King-nya The Lord of the Rings yang dirilis pada tahun 2003 silam.
Yap se-keren dan se-epik itulah film ini Kotakers. Dan tentunya hal utama yang membuat War menjadi seperti demikian adalah kehandalan Reeves dan penulis naskah Dawn, Mack Bomback, yang mana lagi-lagi keduanya, sukses besar dalam menampilkan alur kisah yang se-keren, se-megah dan se-emosional dua film sebelumnya.
Selain aspek di atas, aspek yang tidak kalah pentingnya yang mana, tentunya aspek ini ber-kontribusi besar terhadap penulisan naskahnya ini, adalah keduanya, masihlah sukses mempertahankan konsep sekaligus pondasi inti dari kisah franchise ini yaitu: Di franchise ini, tidak ada satupun karakter yang benar-benar 100% protagonis maupun antagonis.
Baca ini juga :» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection
» The Dark Pictures: House of Ashes
» Far Cry 6
» Ghost of Tsushima: Director's Cut
Loh kan Caesar jelas-jelas dari film pertamanya protagonis. Kalau Kotakers masih mengatakan demikian, berarti ketahuan sekali kalau kalian tidak memperhatikan / mencerna betul esensi plot film ini.
Ya memang di atas kertas terlihat jelas bahwasanya Caesar adalah sosok protagonis dan semisalnya untuk film ini, The Colonel (Woody Harrelson), adalah sosok antagonis. Namun, kalau kalian cermati betul-betul semenjak film Rise hingga War, baik Caesar maupun Colonel, sebenarnya hanyalah ingin berlaku se-adil mungkin untuk mempertahankan ras / spesies mereka masing-masing.
Sehingga dengan demikian, maka dapatlah kita katakan bahwa film ini memiliki karakter netral. Dan sekali lagi, aspek ini semakin di-kedepankan oleh Reeves dan Bomback di bagian finale ini.