Memulai debutnya di tahun 2007 lalu sebagai game first-person shooter dengan tema sci-fi yang unik, Crysis bisa dibilang masih menjadi salah satu franchise shooter yang paling ikonik hingga sekarang. Bagaimana tidak? Bahkan walaupun sudah menembus usia satu dekade, seri pertamanya masih dianggap sebagai game yang membawa dobrakan kualitas grafis paling besar dibanding game modern manapun. Seri kedua dan ketiganya juga berhasil membawa sebuah pengalaman bermain yang dramatis dan seru lewat mekanisme Nano Suit hingga ragam senjata dengan kemampuan unik. Secara keseluruhan, Crysis adalah franchise shooter yang memiliki identitas kuat dan selalu menghadirkan pengalaman bermain yang memorable.
Sejak dirilisnya Crysis 3 pada tahun 2013 lalu, franchise ini sayangnya memasuki masa vakum yang lama dan tidak memperlihatkan tanda-tanda akan kembali. Sebagian fans masih menaruh harapan, namun apa artinya harapan tersebut jika kenyataan berkata lain dan nama franchise ini tidak akan lagi terdengar? Untuk menjawab rasa penasaran ini, Kru KotGa sudah melakukan penelusuran lebih dalam mengenai alasan kenapa franchise ini tidak lagi kembali, karena bagaimana pun juga Kru KotGa juga termasuk fans setia Crysis yang ingin kepastian jelas.
Jadi mengenai alasan kenapa Crysis memasuki masa vakum yang terlalu lama, jawabannya sendiri bergantung pada langkah atau rencana yang ingin dilakukan oleh pihak Crytek. Mereka memegang hak mutlak atas franchise ini dan sangat puas akan kualitas yang ditawarkan oleh tiap serinya, namun karena angka penjualan yang tidak memenuhi ekspektasi perusahaan, CEO Crytek - Cevat Yerli tidak lagi melihat potensi yang bisa diberikan lagi oleh franchise ini. Jadi daripada mengembangkan seri terbaru yang pastinya akan memakan biaya produksi lebih tinggi, pihak developer menempatkan Crysis sebagai franchise "radikal" dan tidak lagi menjadi fokus utama mereka.
» Review EA Sports FC 25
» Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator!
» Tembak-Tembakkan Dulu Bos! Deretan Game FPS Yang Wajib Kalian Pantau Di Tahun 2022!
» Jago Main Tembak-Tembakan? Ini Dia 7 Game Shooter PC Terbaik di Indonesia 2021!
» Battlefield 2042
» Hindari 7 Kesalahan Ini Biar Kamu Makin Jago Main Game FPS dan TPS!
» Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22!
» One Shoot One Kill! 7 AWP Man Terbaik di Dunia Esports!
Yerli sempat mengatakan kalau Crysis akan mendapatkan kelanjutan game baru, game tersebut nantinya tidak akan diberi nama Crysis 4 karena dia sudah menganggapnya tidak relevan lagi dan terkesan "menyimpang." Dari konfirmasi ini saja, sepertinya harapan fans untuk melihat kebangkitan franchise ini sudah hampir pudar. Apalagi setelah kepemimpinan Crytek dialihkan ke saudara Cevat yaitu Avni dan Faruk Yerli, perusahaan tersebut hanya berfokus pada beberapa rilis game shooter baru seperti Hunt: Showdown dan game VR Robinson - The Journey.
Crytek sendiri juga sempat mengalami permasalahan internal yang serius hingga berujung pada tidak diberikannya gaji karyawan. Dari tahun 2016 ke 2017, Crytek juga sudah menutup cabang studio mereka yang bertempat di Hungaria, Bulgaria, Korea Utara dan Cina, yang kemudian juga disusul dengan dijualnya studio Crytek Black Sea ke SEGA dan Crative Assembly. Karena namanya sudah tidak sebesar dulu, bisa dibilang mereka sudah absen dari scene game AAA dan ingin mengembangkan proyek yang lebih sederhana dan mudah dijangkau oleh banyak gamer.
Lalu bagaimana dengan nasib Crysis sendiri? Walaupun ada secercah harapan kecil, sangat disayangkan memang kalau franchise ini kemungkinan tidak akan kembali lagi. Kru KotGa tidak hanya melihat faktor dari pergantian sudut pandang dari Crytek saja, karena bagaimana pun perusahaan ini tidak memiliki nama besar yang mendominasi seperti dulu. Semua game yang mereka rilis selama beberapa tahun terakhir juga tidak dipublikasikan oleh perusahaan besar, seperti Crysis contohnya yang selalu mendapat bantuan dari EA. Tidak ada salahnya untuk memegang harapan, namun para fans sebaiknya menyalurkan dukungan mereka terhadap pihak Crytek terlebih dahulu, karena bagaimana pun mereka sudah berjuang keras untuk beradaptasi di industri game yang semakin sengit.
(KotakGame)