Salah satu bagian istimewa yang dimilik ASUS ROG G703GX tidak hanya terdapat pada spesifikasi dapur pacu yang dimilikinya saja, melainkan juga pada bagian layarnya yang bakal memanjakan para gamer. Laptop gaming ini memiliki layar dengan teknologi IPS berukuran 17,3 inci dengan resolusi 1080p yang sangat responsif dengan menawarkan kecepatan refresh rate 144Hz dan response time 3ms yang tentunya untuk "memuaskan hasrat" para gamer yang bermain di berbagai game kompetitif.
Karena mengikutinya bodinya yang tebal, sayangnya layar pada laptop gaming ini memiliki bazel yang cukup tebal untuk ukuran sebuah laptop gaming terkini. Tetapi tenang aja, semua itu benar-benar terobati dengan spesifikasi color Gamut hingga 100 persen serta dukungan teknologi G-SYNC dari NVIDIA untuk memaksimal dapur pacu yang dimilikinya.
Seperti yang kru KotGa sebutkan pada halaman sebelumnya, bodi bongsor yang disematkan tentunya bukan tanpa alasan, karena ASUS menanamkan berbagai jeroan yang dapat menunjang aktivitas para gamer. Sebut saja prosesor miliknya yang dibekali dengan Intel Core i9-8950HK yang bisa digeber hingga 4.8GHz. Untuk menunjangnya juga sudah ditanamkan RAM sebesar 2x 32GB yang berjalan pada kecepatan 2666MHz.
Prosesor ngebut, serta RAM yang besar tentu harus diimbangi dengan kartu grafis yang dimilikinya. ASUS ROG G703GX memiliki dapur pacu NVIDIA GeForce RTX 2080 dengan memory 8GB GDDR6. Chip grafis (GPU) yang menggunakan arsitektur Turing tersebut hadir dengan CUDA Core serta RT Core. Untuk performa lebih detailnya, akan kru KotGa jelaskan dihalaman selanjutnya ya Kotakers. Oh ya, laptop gaming ini juga sudah dibekali dengan 3x 512GB SSD untuk versi yang kru KotGa review kali ini.
Untuk urusan kualitas suara, speaker yang ditanamkan pada laptop gaming ini sangat nyaring terdengar, bahkan jika di set volume hanya 50 persen. Meski nyaring terdengar, bass dan detail yang ditawarkan kurang menendang. Ya, khas suara speaker standard laptop gaming. Udah gitu, suara yang dikeluarkan juga sedikit terganggu dengan kipas yang cenderung bising.
Taufik Hidayat
