space
ASUS ROG STRIX B550-A GAMING
PC
Jumat, 02 Oct 2020

Pengujian & Benchmark


Secara singkat, Ryzen 3 3100 hadir dengan berbagai pembaharuan yang cukup menarik dari generasi sebelumnya. Salah satu yang paling signifikan adalah dari jumlah threads yang dimilikinya. Ryzen 3 3100 hadir dengan 8 threads yang berjalan pada kecepatan hingga 3.8GHz untuk semua core, dan masih bisa dikebut lagi dengan kemampuan overclock tentunya.

Dengan menggunakan motherboard ROG Strix B550-A Gaming, kru KotGa mampu meningkatkan performanya setidaknya sekitar 10 hingga 20 persen. Dimana, Ryzen 3 3100 yang sebelumnya berjalan pada kecepatan hingga 3.8GHz untuk semua core, kini sudah mendapatkan kecepatan yang lebih baik dengan berjalan pada kecepatan 4.4GHz untuk semua core, begitu pula dengan single core. Pengujian overclock tersebut kru KotGa lakukan melalui BIOS motherboard maupun dari software Ryzen Master. Keduanya, sama-sama menghasilkan performa yang stabil.

Benchmark Sintetis


Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari suatu komponen di motherboard yang digunakan tentu saja pertama-tama adalah melakukan benchmark sintetis sebagai sebuah "gambaran" sejauh mana kemampuan prosesor sekaligus membandingkannya dengan performa secara default dan overclocking. Pada pengujian benchmark sintetis kru KotGa menggunakan tiga software seperti Cinebench R20, 3D Mark, dan juga PC Mark 10.

3DMark Fire Strike adalah software untuk menguji sejauh mana kemampuan prosesor serta GPU ketika dicoba untuk memainkan game-game yang cukup berat. Entah itu yang mengandalkan efek fisik ataupun berbagai efek lainnya dan tersaji dalam bentuk score. Semakin tinggi, maka semakin cepat.

Cinebench R20 adalah software untuk menguji sejauh mana kehebatan prosesor dan juga GPU ketika sedang rendering objek 3D, baik itu menggunakan single-core ataupun multi-core. Bukan secepat apa prosesor atau gpu tersebut melakukan rendering, melainkan tersaji dalam bentuk score. Makin tinggi, makin cepat.

PC Mark 10 adalah software untuk menguji kehebatan prosesor, gpu, sekaligus memory. Pengujiannya sangatlah penting karena PC Mark akan menguji coba menggunakan aplikasi sehari-hari seperti gaming, editing, browsing, serta multitasking berbagai program. Semakin tinggi score, semakin cepat.

Bisa dilihat melalui pengujian benchmark sintetis diatas bahwa performa secara default yang dihasilkan oleh Ryzen 3 3100 memang cukup menakjubkan. Namun disisi lain, performanya bisa “terangkat” lebih baik lagi dengan melakukan overclock, dimana hanya dengan konfigurasi yang mudah, performa prosesor yang dimiliki bisa meningkat.

Pada pengujian benchmark sintetis ini memang tidak banyak kru KotGa tekankan. Karena kru KotGa akan lebih menekankan pengujian ini untuk memainkan game sehari-sehari. Nah, selanjutnya kru KotGa akan melakukan pengujian memainkan banyak game-game kekinian. Pasti kamu yang sekaligus gamer penasaran dong?

Baca ini juga :
» Review MSI Cyborg 14 A13VF
» Review ROG Strix SCAR 17 2023 G733
» Review ROG Strix Scar 16 G634JZ
» Review ROG x EVANGELION EVA-02
» Review Steam Deck OLED
» ASUS ROG G22CH G22CH-7K3114700WSO
» Review ASUS ROG Zephyrus G14 2023 GA402XV
» ASUS SmartO Mouse MD200

Benchmark Gaming


Untuk pengujian memainkan game, kru KotGa sudah mencoba berbagai game kekinian yang mencakup game AAA dan juga esports. Berikut hasilnya.

Tidak bisa dipungkiri lagi memang Ryzen 3 3100 bersama ASUS TUF Gaming NVIDIA GTX 1660 Super bakal sanggup untuk memainkan berbagai game kekinian, baik itu game esports maupun game AAA. Namun, yang paling menarik perhatian adalah peningkatan performa yang dihasilkan ketika menggunakan melakukan overclock menggunakan motherboard ROG Strix B550-A Gaming. Pada game esports seperti PUBG dan DOTA 2 saja, terjadi peningkatan performa sebesar 1 hingga 2 FPS. Kecil memang, tapi angka tersebut bisa saja krusial untuk sebuah game kompetitif yang menggunakan monitor 144Hz, apalagi 240Hz.

Untuk game AAA, kru KotGa menekankan pada game terkini seperti Horizon Zero Dawn, game yang tadinya cuma dirilis di PlayStation 4 tersebut telah mengeluarkan potensi terbaiknya di PC dengan memanfaatkan GPU dan prosesor yang lebih powerfull. Selain itu, ada juga game AAA lainnya yang kru KotGa uji seperti Monster Hunter World dan juga Marvel Avengers. Hasilnya terdapat peningkatan sebesar 1 hingga 3 FPS rata-rata yang dihasilkan.

Untuk temperatur atau suhu yang dimiliki Ryzen 3 3100 pada motherboard ROG Strix B550-A Gaming Extreme juga tidak panas dan terkesan adem. Suhu ketika full load atau memainkan game masih terbilang dalam batas aman untuk penggunaan sehari-hari karena kru KotGa pribadi menggunakan pendingin Cooler Master MasterLiquid ML120R.

Pada penggunaan default, suhu maksimal hanya mencapai 64 derajat celcius saja ketika full load, sementara suhu ketika idle hanya mencapai 34 derajat celcius serta penggunaan gaming hanya menyentuh 51 derajat celcius. Sementara, suhu ketika melakukan overclock Ryzen 3 3100 4.4GHz, suhu maksimal mencapai 76 derajat celcius, ketika idle 44 derajat celcius, dan ketika gaming hanya 58 derajat celcius. Dengan kata lain, dengan menggunakan cooler yang baik, overclock ke angka 4.4GHz masih aman selama hanya untuk bermain game maupun pekerjaan sehari-hari.
BACA JUGA BERITA INI
close