space
CYBERPUNK 2077, OPEN-WORLD AMBISIUS DENGAN EKSEKUSI TAK TEPAT SASARAN!
-
Senin, 21 Dec 2020

Selamat datang di Night City

Night City yang menjadi setting utama Cyberpunk 2077 adalah sebuah kota besar yang dipenuhi dengan kehidupan dan detail luar biasa. Sepanjang melakukan eksplorasi kamu akan disuguhkan dengan pemandangan kota yang memiliki banyak wajah berbeda, mulai dari wilayah jalanan yang terlihat kumuh dan dipenuhi dengan aktivitas ilegal, hingga kompleks gedung pencakar langit dan distrik hiburan yang sibuk, kami rasanya harus memberikan acungan dua jempol pada CD Projekt Red karena telah menciptakan sebuah setting open-world yang terasa imersif dan hidup.

Detail luar biasa yang mereka realisasikan tersebut sayangnya tidak mencakup semua aspek penting lain, salah satunya adalah efek realisme yang bisa ditemui di beberapa game open-world populer seperti Grand Theft Auto. Contohnya, NPC hingga polisi yang kamu temui di Night City memiliki AI yang sangat buruk. Sebagian dari mereka tidak memiliki lip-sync atau dialog menarik saat diajak berinteraksi, dan saat melakukan kejahatan karaktermu tidak akan mendapat konsekuensi yang cukup besar selain dari kejaran polisi yang sangat mudah untuk dikelabui. Potensi yang tidak berhasil dimaksimalkan ini memang sangat disayangkan.

Baca ini juga :
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection
» The Dark Pictures: House of Ashes
» Far Cry 6
» Ghost of Tsushima: Director's Cut

Alur Gameplay yang Bebas dan Menggugah

Gameplay dalam Cyberpunk 2077 kali ini dimainkan lewat sudut pandang first-person yang memberikan sudut pandang lebih luas dan imersif saat melakukan eksplorasi di Night City. Meskipun sudut pandang ini bekerja dengan sangat baik, namun banyak fans tetap mengharapkan kalau game ini dapat dimainkan dengan sudut pandang third-person yang sama seperti di game The Witcher. Sistem kustomisasi karakter termasuk modifikasi penampilan juga terasa seperti potensi yang terbuang, karena kamu tidak dapat melihat wujud karaktermu di sebagian besar porsi gameplay.

Meskipun begitu, kami tetap merasa kalau fokus gameplay dari sudut pandang first-person tetap memberikan sensasi yang fresh dan dapat didukung dengan mekanisme gunplay yang lebih terfokus. Ada sedikit sensasi kaku atau kurangnya impact saat menggunakan senjata, namun kekurangan ini berhasil ditutupi dengan variasi senjata yang dapat kamu gunakan, termasuk kemampuan hacking yang dapat memodifikasi musuh dan objek di sekitarnya. Senjata jarak jauh juga memiliki jenis/tipe berbeda yang dibagi menjadi Power (standar), Tech (dapat melumpuhkan musuh dan halangan yang perlu dilewati), serta Smart (dapat menembakan peluru pelacak atau dalam kata lain aimbot).

Persenjataan lengkap dan kemampuan bertarung yang tangguh adalah syarat utama untuk menjadi Mercenary handal di Night City, dan kamu tentunya akan dihadapkan dengan banyak tugas berbahaya dan menantang dari sekian banyak Fixer di setiap distrik kota. Jadi selain mengikuti quest utama, kamu nantinya akan mendapatkan segudang misi sampingan juga dari para Fixer yang akan mengubungi V di beberapa momen. Kamu bisa mendapatkan ekstra reward yang sepadan, meningkatkan "street cred", mendapat akses ke skill hingga fasilitas baru dengan menyelesaikan misi sampingan.

Modifikasi dalam Cyberpunk 2077 juga cukup kompleks, karena kemampuan karaktermu akan ditentukan dari beberapa faktor mulai dari kostum yang digunakan serta statistik kategori Body, Intelligence, Reflexes, Techincal, dan Cool. Kostum bisa didapatkan dengan mudah dan memiliki basis statistiknya sendiri yang tinggal menyesuaikan seleramu, namun meningkatkan statistik dari kemampuan tubuh V memerlukan implan cyberware yang dapat ditanamkan dan diupgrade melalui jasa "ripperdoc". Dari sinilah kamu bisa melihat kuatnya peran elemen RPG dalam Cyberpunk 2077.

BACA JUGA BERITA INI
close