



Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, telah menunjukkan komitmen besar dengan mengalokasikan dana hingga US$1,5 miliar atau sekitar Rp 22,8 triliun untuk memperluas jangkauannya ke Vietnam. Angka ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan untuk ekspansi Starlink di Indonesia pada tahun ini. Perbedaan besaran dana ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan mengenai alasan di balik langkah besar SpaceX di Vietnam.
Menurut laporan dari pemerintah Vietnam, investasi besar tersebut diharapkan dapat menyelesaikan kebuntuan dalam peluncuran layanan Starlink di negara tersebut. Sebelumnya, SpaceX menemui beberapa kendala saat mencoba menggelar layanan satelitnya di Vietnam, yang pada akhirnya menyebabkan penundaan peluncuran di penghujung tahun lalu.
Presiden Vietnam, To Lam, melalui pernyataan yang dikutip oleh portal pemerintah, menyebut bahwa pihaknya masih mempertimbangkan proposal investasi dari SpaceX. Lebih lanjut, Reuters melaporkan bahwa To Lam berharap SpaceX dapat bekerja sama dengan pemerintah Vietnam dalam menyelesaikan berbagai persiapan terkait rencana investasi tersebut. Tim Hughes, pejabat urusan pemerintah di SpaceX, juga telah menegaskan komitmen perusahaan untuk berinvestasi sebesar US$1,5 miliar di Vietnam.
Namun demikian, hingga saat ini belum banyak informasi yang dapat diakses mengenai detail dari rencana investasi tersebut. Pemerintah Vietnam belum memberikan kejelasan mengenai lokasi dan waktu pasti di mana kesepakatan ini akan dilaksanakan. Baik SpaceX maupun Kementerian Luar Negeri Vietnam juga belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait perkembangan investasi ini.
Baca ini juga :» M7 World Championship Resmi Perkenalkan Opening Ceremony Perdana, Drawing Turnamen, dan M7 Pass
» Upaya Perlindungan Digital: Pemerintah Batasi Akses Medsos untuk Remaja Usia 13-16 Tahun
» Internet Starlink Gratis untuk Korban Banjir Sumatera, Muncul Dugaan Pungli!
» Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Korban Bencana Sumatera
» Internet Rakyat, Solusi Inovatif 5G FWA untuk Mengatasi Kesenjangan Digital di Indonesia
» Lebih dari 70% Situs Judi Online Ternyata 'Bersembunyi' di Balik Cloudflare?
» Mengejar Ketertinggalan: Pemerintah Targetkan 32% Jaringan 5G Indonesia Tersambung pada 2030
» JLM dan SSU Kerjasama Strategis: Mengamankan Kedaulatan Digital Indonesia Lewat Infrastruktur Kabel Bawah Laut
Di sisi lain, Starlink sudah lebih dulu masuk ke pasar Indonesia pada pertengahan tahun ini. Meskipun begitu, investasi yang digelontorkan di Indonesia terbilang jauh lebih kecil, yakni sekitar Rp 30 miliar. Hal ini disampaikan oleh Bahlil Lahadalia, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Investasi, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada bulan Juni lalu.
Dalam rapat tersebut, Bahlil mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Online Single Submission (OSS), investasi yang dilakukan Starlink di Indonesia hanya sekitar Rp 30 miliar. Ia juga menambahkan bahwa Starlink hanya mempekerjakan tiga orang untuk operasionalnya di Indonesia, meskipun ia tidak merinci lebih jauh mengenai hal tersebut. Bahlil juga menyatakan kekhawatirannya bahwa informasi yang terlalu mendetail bisa menimbulkan interpretasi yang salah di kalangan masyarakat.
Dengan perbedaan yang begitu mencolok antara investasi di Vietnam dan Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa strategi ekspansi Starlink disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan di setiap negara.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.