space
OPENAI: TERLALU SERING DIPAKAI, CHATGPT VERSI BERBAYAR MEMBUAT PERUSAHAAN MERUGI!
PC
Minggu, 12 Jan 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa layanan ChatGPT versi berbayar, yang dikenal sebagai ChatGPT Pro, justru membawa kerugian bagi perusahaannya. Padahal, layanan ini menawarkan fitur kecerdasan buatan yang lebih canggih dengan biaya berlangganan sebesar 200 dolar AS per bulan (sekitar Rp 3 juta). Namun, mengapa layanan premium ini malah merugikan?

Menurut Altman, kerugian ini disebabkan oleh tingginya frekuensi penggunaan ChatGPT oleh pelanggan premium, yang jauh melebihi perkiraan awal. Akibatnya, biaya operasional yang harus dikeluarkan menjadi lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Dalam serangkaian cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter), Altman mengakui, “Saya sendiri yang menentukan harga tersebut, dan saya berpikir kami akan mendapat keuntungan.”

Baca ini juga :

» OpenAI Blokir Akun Pengguna China yang Gunakan ChatGPT untuk Alat Pengawasan Media Sosial
» Pesatnya Pertumbuhan Industri Robotika Pintar di China
» Beberapa Negara Mulai Melarang DeepSeek! Komdigi: Belum Ada Rencana Pelarangan
» Menggunakan AI DeepSeek di Amerika Bisa Kena Denda Rp 16 Miliar!
» Ternyata Segini Gaji Karyawan AI DeepSeek! Kamu Tertarik?
» Kehadiran AI DeepSeek Guncang Pasar Kripto Global, Investor Panik Jual Aset!
» Saham Teknologi AS Anjlok Akibat Kemajuan AI DeepSeek China: Apa Dampaknya?
» Inggris Dukung Penggunaan ChatGPT dalam Pendidikan, Asal Digunakan dengan Bijak

Diluncurkan pada akhir 2024, ChatGPT Pro menghadirkan akses eksklusif ke model AI penalaran o1 yang lebih mutakhir serta peningkatan kecepatan pada beberapa alat, termasuk generator video bernama Sora. Dengan biaya langganan tahunan sebesar 2.400 dolar AS, harga ini terbilang tinggi, sementara nilai yang ditawarkan masih dipertanyakan. Berdasarkan pernyataan Altman, pengguna yang telah mendaftar tampaknya memaksimalkan penggunaan layanan tersebut, yang justru meningkatkan beban operasional perusahaan.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, Altman mengungkapkan bahwa penentuan harga awal untuk layanan premium tidak melalui riset pasar yang matang. “Kami hanya menguji dua harga, yaitu 20 dolar AS dan 42 dolar AS. Orang-orang menganggap 42 dolar terlalu mahal, tetapi mereka dengan senang hati membayar 20 dolar. Kami akhirnya memilih harga 20 dolar,” ungkapnya. Proses tersebut tidak melibatkan perekrutan ahli atau studi penetapan harga yang mendalam.

Mengutip laporan Bloomberg yang dirilis pada Jumat (10 Januari 2025), OpenAI hingga kini telah meraih pendapatan sebesar 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 325 triliun) sejak didirikan. Meskipun begitu, perusahaan tetap mengalami kerugian signifikan. Pada tahun 2024, OpenAI mencatatkan kerugian sebesar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 81 triliun) dengan total pendapatan hanya mencapai 3,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 60 triliun).

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close