space
TIKTOK KONFIRMASI AKAN TUTUP SELURUH LAYANAN DI AMERIKA PADA TANGGAL 19 JANUARI 2025
Pop
Sabtu, 18 Jan 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer, menghadapi situasi genting di Amerika Serikat. Lebih dari 170 juta pengguna Amerika terancam kehilangan akses ke platform ini mulai Minggu mendatang, kecuali pemerintahan Presiden Joe Biden mengambil langkah cepat untuk memastikan TikTok tidak dihukum akibat pelanggaran larangan yang mendekat.

Pada bulan April, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang bipartisan yang mengharuskan TikTok menjual operasinya kepada pembeli Amerika sebelum batas waktu pada hari Minggu. Jika tidak, aplikasi ini akan menghadapi larangan total di Amerika Serikat. Situasi ini diperkuat oleh keputusan Mahkamah Agung yang mengizinkan larangan kontroversial tersebut tetap berlaku.

Namun, pemerintahan Biden tampaknya menyerahkan penegakan larangan ini kepada Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada hari Senin. Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa posisi pemerintah terkait masalah ini sudah cukup jelas. Meskipun begitu, langkah pasti sebelum batas waktu tampaknya masih belum diambil.

TikTok menyatakan bahwa sikap pemerintah saat ini belum cukup untuk memberikan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan seperti Google dan Apple. Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, TikTok menekankan pentingnya kejelasan dari pemerintah agar layanan mereka tetap tersedia bagi pengguna.

"Pernyataan dari Gedung Putih Biden dan Departemen Kehakiman tidak memberikan kepastian kepada penyedia layanan yang penting untuk menjaga akses TikTok bagi lebih dari 170 juta pengguna Amerika," kata TikTok. Perusahaan ini mengindikasikan bahwa tanpa jaminan tegas dari pemerintah, mereka akan terpaksa menutup layanannya pada 19 Januari.

Baca ini juga :
» Ebay Sudah Diblokir oleh Komdigi, Target Selanjutnya Adalah Xbox!
» Presiden Trump Ancam Tarif 25% untuk iPhone Jika Tidak Diproduksi di AS
» Ugal-ugalan Dalam Kelola Data Pengguna, TikTok Didenda Rp9,9 T
» CEO NVIDIA Minta Tinjau Ulang Kebijakan Ekspor AI Presiden Trump, Salah Langkah Bisa Untungkan China
» Apple Produksi Seluruh iPhone untuk Amerika di India, China Tak Tinggal Diam
» Indikasi Monopoli, Kehakiman Amerika Serikat Desak Google Untuk Jual Browser Chrome
» Instagram Rilis Edits: Aplikasi Editing Video Baru untuk Saingi CapCut
» Apple Terbangkan 5 Pesawat Penuh iPhone ke Amerika Untuk Hindari Tarif Impor Baru Presiden Trump

Sementara itu, Trump memberikan sinyal bahwa ia tidak akan secara langsung memberlakukan larangan tersebut. Ia menyatakan niat untuk mempertahankan larangan itu agar pemerintahannya dapat menyelesaikan kesepakatan penjualan TikTok kepada pihak Amerika. Namun, Mahkamah Agung telah menolak banding dari pemilik TikTok yang mengklaim bahwa undang-undang ini melanggar Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.

Ancaman larangan ini juga membuat para penyedia layanan seperti Google dan Apple waspada. Mereka khawatir menghadapi denda besar jika terus mengizinkan akses ke TikTok setelah larangan diberlakukan. Menurut sumber terpercaya, beberapa penyedia layanan menyatakan kepada TikTok bahwa mereka merasa rentan dan tidak mendapatkan jaminan memadai dari pemerintah.

Dengan waktu yang semakin mendesak, TikTok menghadapi tekanan besar untuk memastikan aplikasinya tetap tersedia di Amerika Serikat. Para eksekutif perusahaan beroperasi dengan sangat hati-hati, berusaha menghindari sanksi hukum dan finansial, sambil memberikan tekanan maksimum kepada pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang.



Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close