Baru-baru ini, pengguna iPhone dikejutkan oleh bug aneh saat menggunakan fitur transkrip otomatis Apple. Beberapa pengguna melaporkan bahwa ketika mereka mengucapkan kata "rasis," perangkat mereka secara otomatis menampilkan kata "Trump" sebelum cepat mengoreksi dirinya sendiri. Insiden ini langsung memicu perdebatan di media sosial, terutama setelah viral di TikTok. Fenomena ini pun mengundang pertanyaan besar terkait kecerdasan buatan (AI) yang digunakan oleh Apple.
Laporan mengenai bug ini tidak hanya datang dari pengguna biasa, tetapi juga telah direplikasi beberapa kali oleh tim The New York Times. Tak butuh waktu lama sebelum perdebatan mengenai penyebab utama masalah ini memanas di berbagai platform media sosial. Banyak yang bertanya-tanya apakah ini adalah kesalahan teknis murni atau ada unsur lain yang memengaruhinya.
@user9586420191789 My dad sent me this video this morning. He told me his friend noticed that when he used speech to text and said "racist," it briefly changed to "Trump" before changing back. Seems like subliminal messaging to me. I don't have an iPhone and my phone doesn't do it. #iphone #Trump #apple #elonmusk #fyp @Anna Matson @Aquarius_Waive @athena @David Gokhshtein @Doxielvr @Hello America @Jason Pargin, author @Jeffery Mead @Jeff Mead @Joe "Pags" Pagliarulo @J.D. Vance @Link Lauren @Tulsi Gabbard @user80861822781 ♬ original sound - Jess White2260
Seorang juru bicara Apple kemudian memberikan klarifikasi bahwa masalah ini kemungkinan besar disebabkan oleh tumpang tindih fonetik antara kedua kata tersebut. Apple juga memastikan bahwa mereka tengah bekerja untuk memperbaikinya guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
John Burkey, seorang pakar kecerdasan buatan dan mantan anggota tim Siri di Apple, menyebut bahwa bug ini kemungkinan muncul setelah adanya pembaruan pada server Apple. Namun, ia menilai kecil kemungkinan bahwa bug ini dipicu oleh data yang dikumpulkan Apple untuk sistem AI mereka. Yang menarik, menurut Burkey, fakta bahwa kata tersebut langsung mengoreksi dirinya sendiri justru menunjukkan bahwa masalah ini bukan sekadar kesalahan teknis biasa.
Ia juga mengemukakan kemungkinan lain, yaitu adanya kode perangkat lunak di dalam sistem Apple yang secara tidak sengaja atau sengaja menyebabkan iPhone menampilkan "Trump" saat seseorang mengucapkan "rasis." Jika demikian, pertanyaannya adalah: apakah ini sekadar lelucon yang tak disengaja, atau ada pihak tertentu yang menyisipkan kode ini dengan maksud tertentu?
Masalah ini bukan pertama kalinya Apple menghadapi kontroversi terkait kecerdasan buatan. Tahun lalu, Apple memperkenalkan sistem AI terbaru mereka, Apple Intelligence. Namun, sistem ini sempat mendapat kritik setelah salah satu fiturnya yang bertugas mengumpulkan dan meringkas berita utama diketahui menyajikan ringkasan berita yang tidak akurat.
Baca ini juga :» WhatsApp Uji Coba Fitur Musik di Status, Kini Mulai Tersedia di Indonesia
» PlayStation 5 Pro Akan Hadirkan Upscaling Mirip FSR4 Berbasis AI
» Bocoran Mockup iPhone 17 Pro Perlihatkan Perubahan Besar Pada Desain Kamera Belakang
» Bersosialisasi Dengan AI Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Menurut Pakar
» China Perkenalkan Robot Polisi Canggih yang Bisa Berpatroli dan Berinteraksi dengan Warga
» Berulah Lagi, Activision Menggunakan AI Untuk Memasang Iklan Game Palsu
» Saham Tesla Anjlok, Kontroversi Elon Musk Pengaruhi Penjualan di Eropa
» Sah, Akhirnya iPhone 16 Series Sudah Bisa Dijual Resmi di Indonesia
Kontroversi lainnya terjadi pada tahun 2018, ketika Siri tiba-tiba menampilkan gambar telanjang sebagai jawaban atas pertanyaan: "Siapa Donald Trump?" Insiden tersebut ternyata disebabkan oleh perubahan yang dilakukan oleh seorang editor Wikipedia yang nakal, yang secara tidak langsung memengaruhi sumber informasi Siri.
Menariknya, kontroversi terbaru ini muncul hanya sehari setelah Apple mengumumkan investasi besar-besaran di Amerika Serikat. Perusahaan teknologi raksasa ini berencana menggelontorkan dana hingga $500 miliar dalam empat tahun ke depan. Salah satu proyek besar mereka adalah pembangunan fasilitas seluas 250.000 kaki persegi di Houston untuk produksi server AI.
Pengumuman investasi ini juga tidak lepas dari pertemuan antara CEO Apple, Tim Cook, dan mantan Presiden Donald Trump. Cook bahkan sempat menyumbangkan $1 juta untuk pelantikan Trump dan duduk di podium selama upacara pelantikan. Kedekatan antara Apple dan pemerintahan Trump pun menjadi bahan perbincangan tersendiri di dunia teknologi dan politik.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.