space
EKS KARYAWAN BONGKAR DUGAAN MARK ZUCKERBERG BOCORKAN RAHASIA AS KE CHINA
PC
3 Hari yang lalu

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Seorang mantan eksekutif Meta, Sarah Wynn-Williams, mengungkap tuduhan serius yang mengguncang dunia teknologi. Dalam sidang yang dipimpin Senator Josh Hawley di Subkomite Kehakiman Senat AS, Wynn-Williams mengklaim bahwa Meta — dan CEO-nya, Mark Zuckerberg — membahayakan keamanan nasional demi kepentingan bisnis di China.

Wynn-Williams, yang menjabat sebagai Direktur Kebijakan Publik Global Meta dari 2011 hingga 2017, menyatakan bahwa perusahaan secara diam-diam menjalin kemitraan dengan Partai Komunis China. Ia menuduh Meta membocorkan informasi penting terkait pengembangan kecerdasan buatan (AI) AS untuk mendukung ekspansi bisnis di China.

"Kita sedang berada dalam perlombaan senjata AI berisiko tinggi dengan China. Selama di Meta, saya melihat para eksekutif berbohong kepada karyawan, pemegang saham, Kongres, dan rakyat AS soal kerja sama mereka dengan Beijing," ujar Wynn-Williams, dikutip dari CBS News.

Lebih jauh, ia menuduh Meta membantu pemerintah China membangun sistem penyensoran yang menekan kebebasan berpendapat. "Meta berulang kali merusak keamanan nasional dan mengkhianati nilai-nilai Amerika," tegasnya.

Baca ini juga :

» Rusia dan China Kembangkan Teknologi untuk Menghadapi Dominasi Starlink
» Intel dan TSMC Sepakat Dirikan Perusahaan Chip Bersama di AS
» Trump Perpanjang Tenggat Pemblokiran TikTok Selama 75 Hari
» Menjelang Batas Waktu Pelarangan, Trump Siap Tinjau Proposal Terakhir Penjualan TikTok di AS
» Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Saham: Apple & Nvidia Paling Terpukul
» Instagram Tambahkan Fitur Fast Forward di Reels, Meniru TikTok
» Mark Zuckerberg Prediksi Kacamata Pintar Akan Gantikan Smartphone di Masa Depan
» TikTok Kembali ke App Store dan Google Play Setelah Hampir Sebulan Dilarang di AS

Sidang semakin panas ketika Senator Hawley mencurigai upaya Meta untuk menghalangi kesaksian Wynn-Williams. Dalam keterangannya, ia bahkan menyebut Zuckerberg "membungkus dirinya dengan bendera Amerika sambil membangun bisnis miliaran dolar di China."

Wynn-Williams juga mengungkap bahwa Meta pernah menghapus akun milik Guo Wengui, seorang tokoh kontroversial asal China yang tinggal di AS, atas tekanan Beijing. Meta sendiri membantah, dengan alasan akun tersebut melanggar kebijakan privasi.

Tak hanya itu, ia menyebut Meta mengabaikan peringatan soal pembangunan kabel data bawah laut Pacific Light Cable Network. Proyek ini dinilai berisiko menjadi pintu belakang bagi China untuk mengakses data pengguna AS. Proyek tersebut akhirnya dibatalkan, bukan karena inisiatif Meta, tetapi karena campur tangan legislator AS.

Menanggapi tuduhan ini, juru bicara Meta, Ryan Daniels, menyatakan bahwa semua klaim Wynn-Williams tidak sesuai kenyataan. "Kami tidak menjalankan layanan kami di China hingga hari ini," tegas Daniels, seraya mengakui adanya ketertarikan Zuckerberg terhadap pasar China di masa lalu.

Kesaksian ini mencuat di tengah persiapan sidang antitrust besar-besaran yang dihadapi Meta. Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) juga tengah menuntut Meta agar melepas kepemilikan atas Instagram dan WhatsApp.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close