Kesuksesan Clair Obscur: Expedition 33 memang datang dari bagaimana game mereka yang dirasa dibuat dengan cinta. Membuat game turn-based RPG yang dari sisi combat sangat adiktif, cerita yang solid, karakter yang lovable, sampai dunia yang dibuat dengan sempurna. Tapi banyak yang terkejut ketika mengetahui bahwa Sandfall Interactive selaku developer dari game ini merupakan bentukan dari beberapa ex-Ubisoft.
Baca ini juga :
» Alasan Guillaume Broche Membentuk Sandfall Interactive: Bosan di Ubisoft
» Ubisoft Dituduh Kumpulkan Data Pemain Tanpa Izin Lewat Game Single Player
» Review Clair Obscur: Expedition 33 - Turn Based RPG Masterpiece Untuk Saat Ini
» [RUMOR] Ubisoft Tengah Kembangkan Game Battle Royale yang Terinspirasi Dari Apex Legends
» Ubisoft Tegaskan Walau Sudah Dibeli, Game Bukan Milikmu Seutuhnya
» Ubisoft Dapatkan Suntikan Dana, 1.16 Biliun Euro Dari Tencent!
» Ubisoft Philippines Merayakan Sukses Tim AC Shadows. Indonesia Kapan Bikin Game AAA?
» Meski Dilanda Pro Kontra, AC: Shadows Berhasil Capai Satu Juta Pemain Hanya Dalam 15 Jam Sejak Rilis
Ya, Ubisoft memang tidak dikenal dengan game turn-based RPG mereka, tetapi para jenius dari Sandfall Interactive buktikan bahwa banyak gamers yang masih cinta dengan genre ini.
We are currently the top reviewed game on @metacritic for 2025.
— Clair Obscur: Expedition 33 (@expedition33) April 25, 2025
Speechless.
So many incredible games have been released this year.
Thank you.
Thank you, thank you, thank you. pic.twitter.com/Gg7ABd6o7g
Jika membicarakan turn-based RPG memang belakangan ini beberapa game genre ini datang dari studio Jepang. Sebut saja Persona, Metaphor Refantazio, Dragon Quest, Suikoden, dan lainnya. Ya untuk developer Barat ada memang Larian dengan CRPG mereka tetapi membicarakan turn-based klasik, Sandfall Interactive mungkin yang berhasil menyempurnakan formula ini.
Jadi ya memang harapan para gamers mendapatkan game dengan kualitas papan atas dengan team yang memang cinta dengan game mereka, seperti ini. Sandfall Interactive berhasil mencuri rasa sayang para gamers dengan passion mereka, seperti Larian Stuiod yang sempat lakukan dengan Baldur's Gate 3.