space
KAIRI DISERBU 20 RIBU KOMENTAR GARA-GARA TAUNTING DI MPL ID S15, PADAHAL CUMA TERBAWA HYPE!
OL
2 Hari yang lalu

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Laga panas antara ONIC Esports dan RRQ di MPL ID Season 15 Week 6 Day 3 memang selalu jadi magnet perhatian. Kedua tim punya sejarah rivalitas yang panjang, fans yang solid, dan pemain-pemain bintang yang sering jadi sorotan. Tapi kali ini, bukan karena gameplay luar biasa atau strategi ciamik, melainkan karena aksi taunting dari jungler ONIC, Kairi, yang mendadak bikin heboh netizen.

Baca ini juga :
» PPATK: Perputaran Uang Jud* *nline di Indonesia Tembus Rp1.200 Triliun pada 2025
» RRQ Umumkan Roster Teamfight Tactics untuk EWC 2025: Penuh Bintang Eropa!
» Lineage2M Rilis 20 Mei 2025 di Indonesia, Pre-Register Sekarang dan Dapatkan Hadiah Menarik!
» Udil Mobile Legends Buka Suara Soal Tuduhan Skandal: Tempuh Jalur Hukum, Tampilkan Hasil Tes Narkoba Negatif
» Nintendo Switch 2 Didaftarkan di DJKI, Apakah Ini Tanda Akan Rilis Resmi di Indonesia?
» Mencegah Krisis ONIC Berlanjut, Coach Yeb Kembali Terjun ke MPL ID S15
» Pemain Mobile Legends Disebut Gubernur Jabar sebagai Bagian dari Siswa "Nakal"
» Kayes Resmi Cabut dari ONIC Esports Setelah Hampir 4 Tahun:

Kairi diketahui melakukan taunting saat pertandingan berlangsung sebuah aksi yang memang sering terjadi di scene esports kompetitif, apalagi di laga seintens ONIC vs RRQ. Taunting biasanya jadi cara buat memancing reaksi lawan, membakar semangat tim, atau sekadar membangun hype pertandingan. Sayangnya, respons dari sebagian netizen justru berlebihan.

Setelah pertandingan usai, akun media sosial Kairi langsung dibanjiri komentar yang mencapai lebih dari 20 ribu komentar. Bukan cuma sekadar reaksi biasa, tapi sebagian besar berisi hujatan dan kritikan pedas yang menyasar langsung ke pribadi sang pemain.

Padahal kalau dilihat dari konteksnya, aksi taunting Kairi ini jelas-jelas dilakukan karena terbawa suasana dan euforia pertandingan. Apalagi, MPL adalah panggung besar yang penuh tekanan dan adrenalin. Pemain bisa saja melakukan hal spontan sebagai bentuk ekspresi. Sayangnya, banyak yang justru gagal memahami itu dan malah menyerang secara personal.

Sampai saat artikel ini ditulis, Kairi belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini. Ia memilih diam dan tetap fokus pada turnamen. Beberapa fans dan pengamat juga menyayangkan reaksi netizen yang terlalu keras, mengingat esports sejatinya adalah hiburan kompetitif yang harus dinikmati dengan santai dan dewasa.

Netizen Terbagi Dua: Hype vs Hujat

Menariknya, netizen terbagi menjadi dua kubu. Di satu sisi, banyak yang menganggap taunting Kairi itu wajar dan bahkan seru karena bikin pertandingan makin hidup. Tapi di sisi lain, ada yang menganggap aksi itu tidak sportif, apalagi dilakukan di laga besar yang ditonton jutaan pasang mata.

Tapi penting diingat, MPL bukan sekadar soal menang dan kalah. Ada sisi entertainment yang membuat kompetisi ini makin menarik. Taunting, gesture, bahkan trash talk selama masih dalam batas wajar, adalah bumbu-bumbu yang bikin pertandingan makin memorable. Kita bisa lihat hal serupa juga terjadi di turnamen-turnamen luar seperti M-Series atau MSC, dan sering kali penonton luar negeri lebih bisa memaklumi itu sebagai bagian dari game.

Esports Harusnya Dibawa Fun, Bukan Ajang Hujat

Fenomena ini memperlihatkan bahwa masih banyak yang belum memahami dinamika dan budaya dalam esports. Ketika aksi di dalam game malah jadi pemicu drama di luar game, berarti ada yang salah dari cara kita sebagai komunitas menyikapi hal tersebut.

Sebagai fans, kita tentu punya hak untuk memberi komentar, tapi harus dengan cara yang lebih sehat. Mendukung tim favorit bukan berarti harus menjatuhkan tim lawan, apalagi sampai menyerang pemain secara pribadi. Ingat, mereka juga manusia biasa yang punya perasaan.

Apalagi Kairi selama ini dikenal sebagai pemain yang sopan, tenang, dan jarang bikin kontroversi. Satu aksi taunting nggak harus langsung jadi alasan buat "cancel" atau serang dia habis-habisan. Yuk, kita mulai bijak sebagai komunitas dan dukung scene esports Indonesia dengan cara yang lebih dewasa.

Aksi Kairi di laga ONIC vs RRQ memang memancing perhatian, tapi bukan berarti harus berujung pada perundungan. Taunting yang ia lakukan adalah bagian dari hype pertandingan yang seharusnya bisa dibawa santai. Dengan lebih dari 20 ribu komentar masuk, insiden ini jadi pengingat penting bahwa netizen punya kekuatan besar, tapi harus digunakan dengan bijak.

Mari jadi fans yang sehat, dukung tim favorit kita tanpa harus menjatuhkan yang lain. Karena pada akhirnya, esports adalah hiburan, bukan ajang permusuhan.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close