Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Krafton, pengembang di balik PlayUnknown's Battlegrounds,” dan pembuat PUBG Mobile,menggugat toko aplikasi dan pembuat game saingan, Garena, atas pelanggaran hak cipta yang melibatkan Garena dengan game Free Firenya. Selain itu, Krafton juga menggugat YouTube karena mempublikasikan video yang melanggar aturan.
Garena telah menanggapi gugatan itu dengan sebuah pernyataan.
"Klaim Krafton tidak berdasar." Ujar salah satu juru bicara Garena dilansir dari techcrunch.
Menurut pengaduan, Garena mulai menjual game di Singapura yang diduga meniru aspek permainan Krafton, tak lama setelah Battlegrounds diluncurkan pada tahun 2017. Apple dan Google mulai menjual versi seluler dari game ini, yang awalnya bernama Free Fire: Battlegrounds dan sekarang disebut Free Fire. Sebenarnya permasalahan ini bisa diselesaikan antara kedua perusahaan, tetapi Krafton tidak pernah menandatangani perjanjian lisensi dengan Garena.
Kemudian, pada 28 September 2021, Garena merilis judul baru yang disebut Free Fire MAX, yang merupakan game seluler terpisah yang didistribusikan di Apple dan toko aplikasi Google. Game ini dimaksudkan untuk menawarkan pengalaman pengguna yang sama dengan Free Fire, kata Krafton, dan juga melanggar berbagai aspek Battlegrounds, kata klaim tersebut. Perusahaan mencatat bahwa permainan yang melanggar telah menghasilkan "ratusan juta dolar" dari penjualan globalnya. Apple dan Google sama-sama mendapat untung, karena mereka menerima komisi dari game yang didistribusikan melalui platform toko aplikasi mereka.
Sementara itu, Krafton menyebut YouTube dalam gugatan karena menghosting video gameplay Free Fire dan Free Fire MAX. Video telah dilihat ratusan juta kali, atau dalam beberapa kasus, lebih dari satu juta kali. YouTube juga menyelenggarakan film live-action berdurasi panjang yang merupakan dramatisasi Battlegrounds yang melanggar, klaim tersebut menyatakan.
Krafton mengatakan itu beralih ke pengadilan untuk menyelesaikan masalah ini karena Apple dan Google belum melakukannya. Dikatakan meminta toko aplikasi untuk berhenti mendistribusikan game pada 21 Desember 2021, tetapi mereka menolak. YouTube juga tidak akan menghapus video yang melanggar. Sumber: Techcrunch.com
Selain berita utama pada artikel ini, Kru KotGa juga punya pembahasan menarik yang bisa kamu tonton pada video di bawah ini.