Nah, jadi itulah tadi Kotakers kurang lebihnya penjelasan Kru KotGa terkait mengapa melalui bermain Video Game, kita bisa mengungkapkan / memperlihatkan sifat diri / rekan kita yang sesungguhnya.

Sekali lagi Kru KotGa tegaskan, bahwa pertama ini adalah pendapat Kru KotGa yang berdasarkan pengalaman sekaligus pengamatan Kru KotGa sepanjang 3 dekade hidup di dunia ini. Dan yang kedua, tidak seluruh gamer seperti ini.

» Shazam! Fury of the Gods
» Banyak Game Seru yang Layak Ditunggu! Inilah Daftar Game Keren dari Summer Game Fest 2022
» Banyak Game Baru dari Waralaba Populer! Inilah Jadwal Rilis Game di Juni 2022
» Kapan Lagi Main Game Baru Gratis? 7 Game di PC Game Pass Mei 2022 yang Wajib Dimainkan!
» Gamer PC Dijamin Anti Buntung! Inilah 7 Fakta PC Game Pass yang Wajib Diketahui
» No Internet No Worries! 7 Game Mobile Offline untuk Mengisi Liburan di Kampung Halaman!
» Gagah, Berani, dan Mandiri! 7 Game dengan Protagonis Perempuan yang Keren dan Waifu-able
» Siap-Siap Bikin Ngiler, Inilah 7 Game dengan Makanan yang Tampak Lezat!

Bisa saja, ketika bermain video game dirinya kelihatan adalah sosok yang gampang menyerah dan kepingin langsung jalan gampangnya saja, namun di keadaan real-life (sifat sesungguhnya) dirinya tidaklah demikian.

Akan tetapi untuk kesekian kalinya, Kru KotGa tegaskan, pada umumnya, memang hal inilah yang kerap Kru KotGa lihat sehari-hari. Bagaimana Kotakers? Apakah Kotakers sependapat dengan opini / pandangan Kru KotGa ini?