Memulai debutnya sebagai pengganti seri Prince of Persia di tahun 2008 lalu, Assassin's Creed sudah berkembang menjadi salah satu franchise game open-world terbesar Ubisoft saat ini. Menjadikan beberapa figur pembunuh sebagai karakter utama yang bertugas dalam menjatuhkan kekuasaan Templar dari masa ke masa, setiap seri Assassin's Creed selalu memiliki daya tarik yang kuat dari segi jalan cerita dan latar sejarah yang diusungnya.
Memutuskan untuk mengambil jeda satu tahun lebih lama sejak rilisnya Assassin's Creed Syndicate yang tidak begitu sukses di tahun 2016 lalu, akhirnya franchise ini kembali bangkit dengan seri Assassin's Creed Origins dan Odyssey yang cukup mendapat respon positif. Meskipun kedua game tersebut membawa banyak sekali perubahan yang menempatkan franchise ini di posisi lebih tinggi, namun tidak sedikit fans yang merasa kecewa karena hilangnya unsur Asssassin vs Templar yang selalu menjadi tema utama dari franchise ini.
Dua tahun kembali berlalu dan tibalah 2020 dimana Ubisoft kembali membawa seri terbaru Assassin's Creed Valhalla yang kali ini mengambil setting di era Viking kuno. Meskipun banyak fans sempat skeptis mengenai bagaimana ras Viking yang selalu dipandang brutal dapat dikombinasikan dengan Assassin yang selalu bertempur dibalik bayangan, namun Assassin's Creed Valhalla ternyata dapat merealisasikan konsep tersebut dengan mengandalkan beberapa elemen yang sudah lama dirindukan fans Assassin's Creed klasik.
Lalu apakah Assassin's Creed Valhalla adalah game yang berhasil menjawab ekspektasi dengan kualitas yang lebih baik? Langsung saja simak rangkuman review lengkapnya di bawah ini.
Baca ini juga :» Prince of Persia The Lost Crown Review
» Avatar: Frontiers of Pandora
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection
» The Dark Pictures: House of Ashes
Jalan Cerita
Mengambil setting pada masa 873 Masehi, Assassin's Creed Valhalla menceritakan kisah seorang Viking bernama Eivor Varinsdottir yang berusaha membawa clan barunya untuk membuat kampung halaman baru di daratan Inggris. Ditemani kakak angkatnya yang bernama Sigurd Styrbjornsson, perjalanan Eivor dihadapi dengan bahaya dan konflik peperangan yang melibatkan beberapa kerajaan besar.
Selama petualangannya inilah Eivor juga akan menemui takdir baru sebagai bagian dari Hidden Ones, yang tidak lain adalah organisasi Assassin pertama yang pada saat itu sudah bertempur melawan Order of the Ancients, yang seperti kamu ketahui juga adalah organisasi Templar pertama yang mengincar kekuasaan mutlak dengan menggunakan peninggalan artefak peninggalan dewa kuno.
Secara konsep cerita, Assassin's Creed Valhalla masih membawa banyak konsep yang sama dengan dua seri sebelumnya yang berfokus pada tema Assassin vs Templar di masa awal mereka berdiri, namun dalam game ini kamu masih bisa melihat sisi lain dari perjuang Eivor yang berusaha menciptakan rumah baru untuk clannya lewat perjuangan berdarah dan emosional.
Sebagai tambahan, pilihan karakter utama dalam game ini tidak ditentukan dari dua tokoh yang memiliki ikatan darah seperti Alexios dan Kassandra di Assassin's Creed Odyssey, melainkan satu karakter bernama Eivor. Pembawaan Eivor sebagai pria dan wanita sendiri sama-sama solid, dimana kamu bisa melihat sosok Viking badass dengan jiwa kepemimpinan kuat, jadi tidak peduli gender mana yang kamu pilih Eivor akan tetap memberikan pembawaan karakter yang sesuai dengan ekspektasi.