LEGEND OF MANA REMASTERED
Switch
Rabu, 07 Jul 2021
Setelah sempat dihebohkan dengan pengumumannya di Nintendo Direct Februari 2021, akhirnya Square Enix secara resmi merilis Legend of Mana Remastered pada 24 Juni di platform PC, PS4, dan Switch. Termasuk dalam franchise Mana, game ini merupakan versi remaster dari judul yang sama dengan versi PS1. Dijuluki sebagai salah satu JRPG legendaris, akhirnya Legend of Mana sukses membentuk masa kecil para pemain dengan soundtrack, cerita dan sistem battle yang khas. Kali ini, kru KotGa mendapatkan kesempatan untuk menjajal sekaligus mengulas Legend of Mana Remastered lebih dalam. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Baca ini juga :
Saat itu, perang dahsyat terjadi antara peri, manusia, dan makhluk lainnya yang membawa malapetaka bagi dunia. Bukan membawa kebaikan, mereka justru mencari kekuatan langka yang tersisa dari pohon hanya demi kepentingan duniawi. Seusai perang, Pohon Mana pun tertidur dan beberapa tempat di dunia disimpan dalam sebuah artefak kuno.
Protagonis, yang akan menjadi pahlawan bagi dunia Fa’Diel ditugaskan untuk bertanggung jawab dan memulihkan dunia seperti sedia kala. Kini, tanah Fa’Diel dihuni oleh sejumlah makhluk berbeda. Mulai dari manusia, iblis, Jumi, peri, dan masih banyak ras lainnya. Ada juga kehidupan dari Underworld yang dikenal sebagai Shadoles. Fa’Diel menjadi rumah bagi sejumlah hewan dan objek lainnya, termasuk monster-monster seperti Rabites, Chobin Hoods, dan Goblins.
Salah satu keunikan Legend of Mana, yang jarang sekali dimiliki oleh beberapa game JRPG lainnya adalah sistem Land Make. Sesuai dengan namanya, pemain bisa meletakkan artefak kota maupun dungeon berdasarkan keinginan pemain. Di awal permainan, pemain akan diminta untuk menentukan lokasi map tertentu. Namun, pemain hanya melihat petak tanah kosong. Dan tugasmu adalah mencari artefak-artefak yang tersebar di berbagai tempat. Kemungkinan sebanyak 36 artefak dapat ditemukan, tergantung dari plot yang pemain pilih. Guna mendapatkan artefak-artefak tersebut, pemain harus melakukan counter event tertentu dari berbagai tempat.
Perlu diketahui, setiap artefak lokasi memiliki Mana Spirits berbeda-beda, yang berada pada skala poin dari nol sampai tiga. Penting untuk diingat, Mana Spirits pada lokasi yang hendak dibangun juga berpengaruh besar terhadap elemen di lokasi sekitarnya. Misalnya, artefak yang hendak diletakkan memiliki elemen api atau dominan pada Spirit Salamando. Jika pemain menaruhnya di sebelah lokasi yang juga memiliki elemen api, maka stat Spirit Salamando juga meningkat. Sehingga pemain tidak bisa sembarangan meletakkan artefaknya, karena Spirit ini akan berpengaruh terhadap sihir yang digunakan pemain nantinya.
Baca ini juga :
» Review Lenovo Legion Go
» Interview Hironobu Sakaguchi dan Naoki Yoshida, Fantasian Neo Dimension - Diorama 4K Sangat Sempurna
» Peripheral Cooler Master SF6 Chun-Li Edition
» Review Final Fantasy VII Rebirth - Masterpiece JRPG Kembali, Nostalgia Pertemanan Cloud & Sephiroth
» Star Ocean: The Second Story r Review
» EA Sports FC 24
» Final Fantasy XVI
» Bisa Minum Lewat Headset hingga Cukuran RGB, Deretan Joke Brand Gaming di April Mop!
Alur Cerita yang Klasik dan Penuh Nostalgia
Dari segi plot, Legend of Mana Remastered terlihat sama saja dengan versi orisinalnya. Menghadirkan kisah layaknya game-game JRPG legendaris, membuat pemain merasa nostalgia akan bermain game PS1 maupun PS2. Legend of Mana mengambil setting di sebuah dunia fiksi bernama Fa’Diel. Sebuah pohon yang dijuluki Pohon Mana dianggap oleh banyak orang sebagai pembawa kehidupan bagi dunia yang telah terbakar sembilan abad sebelum kejadian di dalam game.Saat itu, perang dahsyat terjadi antara peri, manusia, dan makhluk lainnya yang membawa malapetaka bagi dunia. Bukan membawa kebaikan, mereka justru mencari kekuatan langka yang tersisa dari pohon hanya demi kepentingan duniawi. Seusai perang, Pohon Mana pun tertidur dan beberapa tempat di dunia disimpan dalam sebuah artefak kuno.
Protagonis, yang akan menjadi pahlawan bagi dunia Fa’Diel ditugaskan untuk bertanggung jawab dan memulihkan dunia seperti sedia kala. Kini, tanah Fa’Diel dihuni oleh sejumlah makhluk berbeda. Mulai dari manusia, iblis, Jumi, peri, dan masih banyak ras lainnya. Ada juga kehidupan dari Underworld yang dikenal sebagai Shadoles. Fa’Diel menjadi rumah bagi sejumlah hewan dan objek lainnya, termasuk monster-monster seperti Rabites, Chobin Hoods, dan Goblins.
Kreasikan Map Sesuai Keinginan
Salah satu keunikan Legend of Mana, yang jarang sekali dimiliki oleh beberapa game JRPG lainnya adalah sistem Land Make. Sesuai dengan namanya, pemain bisa meletakkan artefak kota maupun dungeon berdasarkan keinginan pemain. Di awal permainan, pemain akan diminta untuk menentukan lokasi map tertentu. Namun, pemain hanya melihat petak tanah kosong. Dan tugasmu adalah mencari artefak-artefak yang tersebar di berbagai tempat. Kemungkinan sebanyak 36 artefak dapat ditemukan, tergantung dari plot yang pemain pilih. Guna mendapatkan artefak-artefak tersebut, pemain harus melakukan counter event tertentu dari berbagai tempat.
Perlu diketahui, setiap artefak lokasi memiliki Mana Spirits berbeda-beda, yang berada pada skala poin dari nol sampai tiga. Penting untuk diingat, Mana Spirits pada lokasi yang hendak dibangun juga berpengaruh besar terhadap elemen di lokasi sekitarnya. Misalnya, artefak yang hendak diletakkan memiliki elemen api atau dominan pada Spirit Salamando. Jika pemain menaruhnya di sebelah lokasi yang juga memiliki elemen api, maka stat Spirit Salamando juga meningkat. Sehingga pemain tidak bisa sembarangan meletakkan artefaknya, karena Spirit ini akan berpengaruh terhadap sihir yang digunakan pemain nantinya.
BACA JUGA BERITA INI