space
PEMERINTAH INDONESIA AKAN LARANG ANAK DI BAWAH UMUR BERMAIN MEDIA SOSIAL
Pop
Sabtu, 25 Jan 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Wacana pemerintah terkait pembatasan usia anak bermain media sosial mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono. Langkah ini dianggap penting untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif yang tidak sesuai dengan usia mereka.

"Kita mendukung hal ini, mengingat banyak hal negatif di kalangan anak-anak terkait konten yang tidak sesuai dengan usia mereka," ungkap Dave kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat.

Namun, hingga kini, pemerintah belum menentukan secara pasti batas usia minimal bagi anak-anak untuk menggunakan media sosial. Menurut Dave, penetapan usia tersebut harus berdasarkan kajian mendalam yang melibatkan riset dari para ahli, khususnya psikolog anak.

"Keputusan ini harus didasarkan pada hasil riset dari para ahli psikologi anak untuk memastikan kebijakan yang diambil memiliki dampak jangka panjang yang positif," tambahnya.

Inisiatif pembatasan ini awalnya disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Dalam pernyataannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (15/1/2025), Meutya menjelaskan bahwa pemerintah berencana mengeluarkan peraturan lebih dahulu sebelum menerapkan kebijakan tersebut.

"Sebetulnya, kita ingin mempelajari ini secara mendalam terlebih dahulu. Namun, sambil menjembatani aturan yang lebih permanen, pemerintah akan mengeluarkan peraturan pemerintah sebagai langkah awal," jelas Meutya.

Proses penyusunan aturan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Pemerintah berencana melakukan kajian menyeluruh terkait perlindungan anak di media sosial. Kajian ini tidak hanya akan melibatkan pakar dari berbagai bidang, tetapi juga membutuhkan diskusi intensif antara pemerintah dan DPR untuk merumuskan regulasi yang efektif.

Presiden Prabowo Subianto juga memberikan perhatian khusus terhadap isu ini. Dalam pertemuannya dengan Meutya Hafid, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk memastikan perlindungan yang maksimal bagi anak-anak Indonesia dari ancaman digital.

"Presiden sangat memperhatikan masalah ini. Perlindungan anak dari konten negatif di media sosial menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pemerintahan," ungkap Meutya.

Baca ini juga :
» Kecepatan Internet Indonesia Masih Tertinggal di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya
» Pemerintah Indonesia Jatuhkan Denda Rp 202,5 Miliar kepada Google, Ini Alasannya
» Apple Investasi Rp16 Triliun untuk Bangun Pabrik AirTag di Batam, Sebentar Lagi iPhone 16 Resmi?
» Apple Bakal Kirim Perwakilan Buat Tentuin Nasib iPhone 16 di Indonesia 7 Januari!
» Daftar Negara Paling Malas, Indonesia Masuk Ke Nomor Berapa Nih?
» Tak Ada Kabar Mengenai Investasi Apple Di Indonesia, Undangan Rapat Dari Kemenperin Tak Dibalas
» CEO Nvidia Kasih Wejangan Seberapa Membantunya AI ke Anak Mudah Indonesia
» Viral Laptop Pengadaan Pemerintah Merk Goldwin Harga 28 Juta Cuma Dapat Spek Core i5 RAM 8GB!

Langkah ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi anak-anak. Dengan melibatkan para ahli, pemerintah berharap kebijakan ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan mental dan sosial generasi muda di Indonesia.

Selain upaya pemerintah, peran orang tua juga sangat penting dalam mendukung pembatasan ini. Orang tua diharapkan lebih aktif dalam memantau aktivitas anak-anak mereka di media sosial dan memberikan edukasi tentang penggunaan teknologi secara bijak.

Dengan langkah kolaboratif antara pemerintah, ahli, dan masyarakat, diharapkan kebijakan ini dapat segera terwujud. Generasi muda Indonesia pun dapat tumbuh dalam lingkungan digital yang mendukung perkembangan mereka secara positif, bebas dari paparan konten negatif yang merugikan.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close