Sam Altman, CEO OpenAI, memberikan pujian tinggi terhadap large language model (LLM) buatan DeepSeek, startup asal China. Menurutnya, DeepSeek berhasil menciptakan model kecerdasan buatan (AI) yang mengesankan dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
DeepSeek mulai menarik perhatian global setelah meluncurkan DeepSeek-V3, model AI open source yang dibangun menggunakan Nvidia H800, chip berkapasitas rendah untuk pelatihan AI. Menariknya, DeepSeek-V3 diklaim hanya membutuhkan biaya pelatihan sekitar 6 juta dolar AS (sekitar 97 miliar rupiah) selama dua bulan. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan miliaran dolar AS yang dihabiskan oleh perusahaan-perusahaan besar di industri AI.
Baru-baru ini, DeepSeek kembali meluncurkan model terbaru mereka, DeepSeek-R1. Model ini disebut 20 hingga 50 kali lebih hemat biaya dibandingkan model O1 milik OpenAI, tergantung pada tugas yang diberikan.
Dalam sebuah postingan di akun media sosial X, Sam Altman menyatakan kekagumannya terhadap DeepSeek R1. "DeepSeek R1 adalah model yang mengesankan, terutama dalam hal apa yang dapat mereka berikan untuk harga tersebut," tulisnya.
deepseek's r1 is an impressive model, particularly around what they're able to deliver for the price.
— Sam Altman (@sama) January 28, 2025
we will obviously deliver much better models and also it's legit invigorating to have a new competitor! we will pull up some releases.
Altman juga menegaskan bahwa OpenAI akan terus berinovasi dengan merilis model-model yang lebih baik. "Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik dan juga sangat menyegarkan untuk memiliki pesaing baru! Kami akan meluncurkan beberapa rilis," tambahnya.
Meski begitu, Altman menekankan bahwa OpenAI tetap percaya pada kekuatan komputasi yang lebih besar sebagai kunci untuk mencapai misi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun DeepSeek berhasil menciptakan model AI hemat biaya, OpenAI tetap fokus pada pendekatan mereka sendiri.
Baca ini juga :
» OpenAI Bersiap Hadirkan Perangkat AI Baru, Siap Gantikan Smartphone?
» CEO Telegram Ungkap Kunci Keunggulan China dalam AI, Amerika Dibuat Cemas
» DeepSeek Dilarang di Berbagai Negara, Ini Alasannya!
» Komdigi Selidiki Dugaan Peretasan yang Berpotensi Bocorkan Data Internal Pegawai
» DeepSeek Kejutkan Dunia dengan LLM Hemat Biaya, Gunakan Chip Nvidia dan Huawei
» Performa AI DeepSeek Melonjak dengan GPU RTX 50, Klaim Nvidia
» Alibaba Tantang DeepSeek, Luncurkan AI Qwen 2.5-Max untuk Saingi Model Canggih
» DeepSeek Menggemparkan Dunia AI, Ini Tanggapan Dari Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia!
Kehadiran DeepSeek dengan model AI yang lebih murah telah memicu pertanyaan tentang alasan di balik investasi miliaran dolar AS oleh perusahaan teknologi besar. Hal ini juga berdampak pada pasar saham, terutama bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia.
Pada Senin (27/1) waktu setempat, Nvidia mencatat kerugian nilai pasar sebesar 593 miliar dolar AS dalam satu hari. Ini menjadi kerugian satu hari terbesar dalam sejarah indeks saham Wall Street. Penurunan ini diduga dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap persaingan ketat di industri AI, terutama dengan munculnya pemain baru seperti DeepSeek yang menawarkan solusi hemat biaya.
DeepSeek telah membuktikan bahwa inovasi AI tidak selalu membutuhkan biaya yang mahal. Dengan model seperti DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, startup asal China ini berhasil mencuri perhatian dunia, termasuk dari CEO OpenAI, Sam Altman. Meski begitu, persaingan di industri AI tetap ketat, dan perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI terus berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang lebih canggih.
Kehadiran DeepSeek tidak hanya mengubah lanskap industri AI, tetapi juga memicu diskusi tentang masa depan investasi di bidang ini. Apakah model hemat biaya seperti DeepSeek akan menjadi tren masa depan, ataukah kekuatan komputasi besar-besaran tetap menjadi kunci kesuksesan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.