Langkah mengejutkan diambil oleh perusahaan raksasa asal jepang, yaitu Sony. Sony, yang selalu memperhatikan kualitas dari produk - produknya kini mereka tidak lagi memproduksi smartphone flagship Xperia secara langsung.
Ya, perusahaan teknologi asal Jepang ini memutuskan untuk menyerahkan proses manufaktur smartphone kepada pihak ketiga. Ini bukan sekadar soal efisiensi biaya, melainkan juga sinyal bahwa Sony tengah mengubah strategi bisnisnya untuk tetap relevan di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone global.
Langkah ini pertama kali terungkap lewat laporan media teknologi Jepang, yang mengungkap bahwa Sony sudah menghentikan produksi smartphone di fasilitasnya sendiri di Thailand dan China. Sebagai gantinya, lini Xperia kini diproduksi oleh perusahaan manufaktur eksternal.
Baca ini juga :
» Nostalgia Konsol Klasik, Sony Kembalikan Fitur Ubah Tema PS5 Dengan UI Generasi Sebelumnya
» Rumor Sony Akan Hadirkan PS6 Versi Portable, Tapi Performa Dibawah PS5?
» Sony Naikkan Harga PlayStation 5 Di Eropa, Inggris dan Australia, dampak Konflik Amerika China?
» Kerugian Kasus Fake BTS Capai Rp 473 Juta, Polisi Buru Pelaku Lain
» Samsung dan Xiaomi Berkolaborasi, Mobil Listrik Canggih Segera Hadir?
» Spesifikasi The Last of Us Part II Remastered PC Dirilis, Butuh RTX 4080 Buat Jalan 4K 60FPS?
» Apple Siapkan iPhone Layar Lipat, Ini Bocoran Harga dan Perkiraannya
» Sony Akhirnya Akan Merilis Movie Resident Evil Terbaru Pada Tanggal 18 September 2026
Meski tak lagi dirakit sendiri, Sony menegaskan bahwa mereka tetap memegang kendali penuh atas desain, spesifikasi, dan standar kualitas setiap perangkat Xperia. Dengan kata lain, Xperia tetap "jiwa Sony," meski "raganya" dibuat oleh mitra manufaktur.
Produk flagship pertama yang dirilis lewat model ini adalah Xperia 1 VII. Smartphone ini tetap menyasar segmen premium dengan spesifikasi yang impresif, yaitu layar OLED 6,5 inci dengan refresh rate 120Hz, sistem kamera canggih (kamera utama 52MP, telephoto 50MP, dan ultrawide 12MP), serta ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Gen 3 Elite.
Yang menarik, Xperia 1 VII juga menjanjikan dukungan jangka panjang. Selama empat tahun pembaruan sistem operasi dan enam tahun pembaruan keamanan. Hal ini menjadikan sebuah komitmen yang kini jadi standar baru untuk smartphone kelas atas milik Sony.
Keputusan untuk tidak lagi memproduksi sendiri bisa jadi disebabkan oleh realitas pahit dari pasar smartphone yang sangat kompetitif. Sony memang punya nama besar, tapi dari sisi pangsa pasar, brand ini kalah jauh dari para raksasa seperti Apple, Samsung, dan produsen China seperti Xiaomi atau Oppo.
Dengan menyerahkan produksi ke pihak ketiga (OEM), Sony bisa lebih fokus pada inovasi produk dan efisiensi biaya, tanpa perlu pusing memikirkan operasional pabrik.
Langkah ini tentu menimbulkan tanya di kalangan pengguna setia Xperia, apakah kualitas produk akan tetap sebaik dulu? Namun melihat track record Sony dalam menjaga standar, kemungkinan besar konsumen tidak akan melihat perbedaan signifikan. Apalagi jika perangkat tetap dikembangkan dan diawasi langsung oleh tim internal Sony.
Perubahan ini bisa dilihat sebagai bagian dari evolusi bisnis Sony. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, perusahaan yang mampu beradaptasi adalah mereka yang bertahan. Xperia mungkin tidak lagi dirakit oleh tangan Sony, tapi semangat inovasi dan kualitas khas Sony diyakini akan tetap melekat di setiap produknya.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.