space
GOD EATER 3
-
Minggu, 03 Mar 2019

Walaupun popularitasnya masih terutupi oleh seri Monster Hunter, God Eater bisa dibilang adalah pesaing terbaik yang masih menawarkan game Hunting RPG dengan kualitas solid. Terlepas dari konsep gameplaynya yang terlihat serupa, God Eater tetap hadir dengan identitas kuat dan fokus jalan cerita mengenai nasib umat manusia melawan monster yang secara keseluruhan lebih baik dibanding para pesaingnya. Bahkan sejak pertama kali memulai debutnya di tahun 2010 lalu, franchise ini terus mendapatkan respon positif dan menunjukkan perkembangan yang konsisten, baik dari segi kualitas maupun inovasi baru.

Setelah diumumkannya sekuel terbaru God Eater 3 yang sudah dirilis bulan lalu, Kru KotGa akhirnya mendapat kesempatan untuk mencoba gamenya secara langsung dan menyelesaikannya. Impresi yang didapat sendiri cukup bervariasi, dimana ada kalanya game ini membuat pengalaman bermain terasa epik dan ada juga momen yang cukup mengecewakan. Setidaknya inilah yang mungkin akan dirasakan oleh sebagian besar fans maupun pendatang baru sekalipun.

Namun apakah God Eater 3 berhasil menjadi sekuel terbaru yang pantas dan wajib dilirik para fans? Untuk menjawab pertanyaan ini, langsung saja simak review lengkapnya yang sudah Kru KotGa rangkum di bawah ini.

Baca ini juga :
» Kembali Jadi Pilot Mecha di Game Legendaris PS1!
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection
» The Dark Pictures: House of Ashes
» Far Cry 6

Jalan cerita

Keseluruhan jalan cerita dalam God Eater dibangun di atas dunia yang mengalami bencana dari kemunculan Monster bernama Aragami. Satu-satunya harapan untuk menghentikan ancaman ini ada di tangan prajurit khusus yang dikenal dengan "God Eater," dimana mereka dapat menggunakan senjata biomechanical "God Arcs" yang diproduksi Fenrir. Walaupun dominasi Aragami berhasil diredam di beberapa seri sebelumnya, kali ini God Eater 3 mengambil alur cerita dimana bencana "Ashlands" membuat nasib umat manusia berada dalam keterpurukan. Dengan berkembangnya Aragami yang semakin kuat dan organisasi andalan Fenrir yang telah runtuh, disinilah tanggung jawab sang karakter utama dan rekannya Hugo Pennywort diuji dengan brutal.

Sama seperti seri sebelumnya, kamu masih akan berperan sebagai silent protagonist yang bisa diberi nama, jenis kelamin, dan keseluruhan desain sesuai selera pemain. Sang karakter utama dan rekannya Hugo diceritakan sebagai anak terlantar yang akhirnya menjadi budak Port Pennywort, dimana mereka harus menjadi prajurit AGE (Adaptive God Eaters). Setiap prajurit AGE sendiri memiliki ketahanan terhadap lingkungan Ashlands yang berbahaya, jadi mereka dapat menjalani tugas untuk mencari sumber daya dan mengalahkan Aragami tanpa hambatan. Kemampuan bertarung mereka memang lebih superior dan bahkan hampir setara dengan bangsa Aragami, tapi jenis monster yang harus dilawan juga lebih berbahaya dan buas. Walaupun sudah menjalani semua tugas yang berat dan mengancam nyawa, upah yang mereka dapat sangat minimal. Potret kehidupan yang lebih kejam inilah salah satu alasan kenapa God Eater 3 memiliki jalan cerita gelap dan paling emosional sejauh ini.

Untungnya nasib sang karakter utama dan teman-temannya di port tersebut telah berakhir, setelah mereka bertemu dengan Hilda yang merupakan pemimpin dari Port Chrysanthemum. Karena kedua belah pihak saling membutuhkan satu sama lain untuk keluar dari bahaya Ash Storm, akhirnya mereka menjalin kerjasama dan bersatu. Mulai dari sinilah jalan cerita di God Eater 3 akan berlanjut ke fase yang semakin seru dan menegangkan. Kamu akan bertemu dengan banyak karakter baru, lama dan juga momen emosional dari potret usaha umat manusia yang berusaha bertahan hidup dari ancaman Ash Aragami.

Untuk poin yang satu ini, Kru KotGa jujur sangat puas dan tidak ragu menyebutnya sebagai jalan cerita terbaik di seri God Eater sejauh ini. Konsepnya memang tidak baru dan ada beberapa momen cerita yang mudah ditebak arahnya, namun aspek character development yang dibangunnya benar-benar solid. Setiap karakter di game ini awalnya memang terlihat generik, namun seiring berjalannya waktu kamu pasti akan memahami dan jatuh cinta dengan mereka.

BACA JUGA BERITA INI
close