space
[SPECIAL] BLACK, DAN KENAPA GAMENYA MASIH JADI SERI FPS TERBAIK DI ERA PS2!
-
Minggu, 07 Jun 2020

Dibalik kontroversi EA dan praktik loot box mereka yang dinilai tertalu berlebihan oleh para gamer, perlu diingat kalau publisher yang satu ini pernah merilis kumpulan seri game fenomenal dari berbagai franchise. Salah satunya adalah genre FPS yang sempat didominasi oleh franchise Crysis, sebelum akhirnya developer Crytek mengalami masalah finansial dan memutuskan untuk menjadi publisher tunggal. Kejayaan game FPS besutan EA juga dirasakan oleh para gamer veteran di era PlayStation 2 lewat Black.

Dikembangkan dan resmi dirilis oleh Criterion Games pada tahun 2005 lalu, Black adalah game shooter yang diakui telah melebihi kualitas kebanyakan game di generasi saat itu. Dedikasi pihak developer dalam memaksimalkan kualitasnya terjawab manis setelah Black sukses mendapatkan segudang review positif dari berbagai media internasional dan juga gamer.

Lalu apa sebenarnya yang membuat Black sangat ikonik dan mendapatkan pengakuan sebagai game FPS terbaik di PS2? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami sudah merangkum ulasan singkat mengenai pengembangan gamenya dan juga alasan lain yang mungkin belum kamu ketahui. Jadi daripada penasaran, langsung simak saja rangkumannya di bawah ini.

Baca ini juga :
» Review EA Sports FC 25
» 7 Alasan Wajib Main Rise of the Ronin! Game Open World Rasa Souls Eksklusif Paling Dinanti
» 8 Tips Menjadi Ronin Terbaik di Game Open World Terbaru, Rise of the Ronin
» Rise of the Ronin - Review
» Spider-Man: Across the Spider-verse
» The Last of Us Part 1 Remake
» 8 Game PS2 Single Player Yang Paling Kece Dan Wajib Kamu Mainkan!
» Review realme 9 Pro+ Free Fire Limited Edition

Proses Pengembangan Gamenya yang Sangat Serius

Menciptakan sebuah game FPS yang solid dan sukses mendapatkan pengakuan dari banyak gamer bukanlah langkah mudah, karena developer Criterion ternyata harus melakukan serangkaian eksperimen serta proses pengembangan yang cukup ambisius untuk game ini. Jadi sebelum mengembangkan Black, Criterion tidak memiliki pengalaman dalam meracik sebuah game FPS dan sampai harus mengambil inspirasi dari Burnout. Inspirasi yang mereka ambil adalah konsep gameplay untuk genre spesifik, jadi apa yang bisa diimplementasikan dari Burnout (seperti efek kehancuran lingkungan, kualitas grafis dan sebagainya) akan dibawa ke Black dengan penekanan konsep baru.

Jadi Criterion tidak hanya ingin menciptakan game FPS generik, namun mereka ingin merealisasikannya menjadi sebuah game shooter yang bisa menjadi perombak genre seperti apa yang Burnout capai untuk genre racing. Mulai dari gameplay dengan handling yang realistis untuk setiap senjata, efek kehancuran lingkungan yang menambah efek dramatis, serta render dan akurasi senjata yang sempurna. Saking kagumnya dengan kualitas gameplay yang ditawarkan, pihak developer bahkan sampai menyebut Black sebagai "Gun-Porn."

Salah satu fitur original lain yang ditawarkan oleh Black adalah penggunaan efek real-time blur saat mengisi peluru. Fitur grafis ini memberikan kualitas depth of field dan perspektif grafis yang terasa lebih imersif. Tambahan detail lainnya yang tidak kalah keren adalah momen mendebarkan saat karakter berada dalam posisi sekarat, dimana layar akan menjadi hitam putih dengan suara yang didominasi detakan jantung. Selain menambah intensitas permainan, berbagai tambahan detail ini juga membuat pengalaman bermain yang imersif.

BACA JUGA BERITA INI
close