
Menantang Industri Kreatif yang Lagi Stagnan

Split Fiction merupakan game yang dibentuk oleh tim yang dipimpin oleh Josef Fares, salah satu figur di industri game yang tidak takut memberikan pendapatnya secara publik walaupun konsekuensinya besar. Ia menantang skema penguras uang oleh publisher rakus dengan It Takes Two, dan dia melakukannya lagi dengan Split Fiction.
Walaupun game ini di-publish oleh EA, mereka memberikan kontrol kreatif penuh kepada Hazelight Studios. Dan hasilnya jelas dari katalog game mereka, terutama Split Fiction. Dari trailer gameplaynya, Fares jelas-jelas mengatakan kalau game ini “tidak ada lootbox, tidak ada microtransaction, dan tidak ada bullshit.” Pendapat ini memberikan antusias yang tinggi kepada gamers, dan jelas sekali hasilnya tidak menyesalkan.
Dan salah satu tema utama game ini adalah tentang bagaimana perusahaan publikasi mengambil ide-ide langsung dari otak penulis dan membuat dunia virtual dari situ. Hal ini jelas merupakan paralel dari bagaimana AI berkembang sangat pesat, para karya dari seniman kreatif mulai dicuri dan pekerjaan mereka diganti dengan gambar-gambar yang tidak terasa bernyawa.
Baca ini juga :» Review EA Sports FC 25
» Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator!
» Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22!
» [SPECIAL] Black, dan Kenapa Gamenya Masih Jadi Seri FPS Terbaik di Era PS2!
» Rekap E3 2019, Inilah Kumpulan Game Terbaik yang Wajib Kamu Nantikan
» Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Crysis?
» Nyobain DEMO Anthem, Spektakuler!
» Siapkan Tabungan, Inilah 10 Game Raksasa yang Wajib Kamu Nantikan di 2019
Hal ini membuktikan bahwa walaupun game ini penuh dengan fiksi dan fantasi, tema utama game ini sangat nyata dengan status industri gaming saat ini. Dan dengan tema ini, Split Fiction merasa lebih hidup dan juga terdapat berbagai hal-hal yang memotivasi player yang memainkan dan menyukai game ini.